Pengertian Kewirausahaan Adalah: Karakteristik, Manfaat, Tujuan, Fungsi, Sifat, dan Prinsipnya

Pengertian Kewirausahaan, Karakteristik Kewirausahaan, Manfaat Kewirausahaan, Tujuan Kewirausahaan, Fungsi Kewirausahaan, Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli, Sifat & Prinsip Kewirausahaan
Umumnya seseorang pasti akan memiliki keinginan dan motivasi untuk bisa mengembangkannya dan merubah hidup menjadi lebih baik dalam segala hal. Memiliki pasangan, kendaraan, rumah, berbagi terhadap sesam, dan lain sebagainya. Untuk mencapai itu semua tentu saja ia harus memiliki tekat yang kuat dan kerja keras berbisnis. Seringkali keinginan tersebut tumbang di tengah jalan karena ia tidak mampu bertahan dalam menghadapi masalah.

Oleh karena itu, Jiwa kewirausahaan perlu dimiliki oleh seseorang untuk mendorong semangat dan kemampuan dalam mencapai mimpi - mimpi yang tinggi dalam berbisnis.  Namun, apa pengertian kewirausahaan itu sendiri ? bagaimana karakteristik kewirausahaan yang sukses ? apa manfaat dari adanya kewirausahaan

Berikut akan saya jelaskan beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan diatas dengan merangkum beberapa materi dari berbagai sumber bacaan favorit saya.

Pengertian Kewirausahaan Adalah


Kewirausahaan adalah upaya - upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau aktifitas bisnis atas dasar kemauan sendiri maupun kelompok melalui pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki.

Sedangkan wirausaha atau yang umum disebut sebagai wiraswasta merupakan orang - orang yang memiliki sifat - sifat kewiraswastaan atau kewirausahaan dan umumnya memiliki keberanian dalam mengambil resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemampuan dan kemauan diri sendiri.

Enterpreneurship yang dibahasakan berkewirausahaan  sampai saat ini belum ada definisi yang telah disepakati bersama di antara para ahli. Hal ini dapat disimak dari adanya perbedaan beberapa definisi antara satu ahli dengan ahli lainnya, namun setiap definisi memiliki benang merah yang sama.

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli


Dalam beberapa teks asli berbahasa Inggris yang dikemukakan oleh beberapa pakar, berkewirausahaan didefinisikan sebagai berikut :

John J. Kao (1993) 

Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik. 

Robert D. Hisrich et al (2005)

Kewirausahaan adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil risiko utama dan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan atau komitmen karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya. 

Instruksi presiden RI nomor 4 tahun 1995

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

David E. Rye (1996)

Wirausahawan adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru. Wirausahawan berani mengambil resiko yang terkait dengan proses pemuaian usaha.

Jadi sebenarnya siapakah wirausaha itu ?

  1. Orang yang memulai dan atau mengoperasikan sebuah bisnis usaha
  2. Para individu yang menemukan kebutuhan pasardan membangun perusahaan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
  3. Orang - orang yang berani mengambil resiko  (risk taker) yang mampu memberikan daya dorong bagi perusahaan, inovasi, dan kemajua.
  4. Semua active owner manager (founder and/or managers of small businesses)

Karakteristik Kewirausahaan


Sukses tidaknya seseorang wirausaha dalam mengelola bisnis tidak hanya dipengaruhi oleh banyaknya modal yang dimiliki, dan fasilitas atau sumber koneksi dengan sumber kekuasaan yang dapat dinikmati.

Akan teteapi yang lebih menonjol adalah adanya fakta bahwa bisnis dapat dikelola oleh orang yang berwija enterpreneur dan tahu persis tentang apa, mengapa, dan bagaimana bisnis itu harus berjalan dan dikelolanya.

A. Karakteristik Kewirausahaan (Orang Sukses)

Kelebihan modal dan kedekatan dengan sumbu kekuasaan ataupun fasilitas yang dimiliki oleh seorang pembisnis, karena faktor kedekatan dengan sumbu kekuasaan (pucuk pemerintah), dalam bisnis umumnya belum dapat menjamin bahwa bisnis atau usahanya akan sukses dalam jangka panjang.

Terbukti di negara-negara berkembang banyak bisnis yang maju karena faktor koneksi dan fasilitas yang diberikan oleh pucuk pemimpin suatu negara (karena faktor kedekatan dengan sumbu kekuasaan), atau anak-anak kolega pejabat ternyata bisnisnya tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Umumnya, bisnis hanya seumur masa jabatan yang memberi fasilitas tersebut karena banyak fakta bila pemerintah tergantikan, maka kebanyakan bisnis nya juga ikut tumbang bersamaan dengan tumbangnya pemimpinan tersebut. 

Berbeda dengan pembisnis atau usahawan yang memang usahanya dikelola secara profesional dengan menjalankan prinsip-prinsip manajemen modern dan prinsip-prinsip bisnis, bisnisnya dapat berjalan dari generasi ke generasi, bahkan sampai pada generasi ketiga pun tetap masih eksis dan berkembang baik. hal ini jelas bahwa yang menjamin berhasil atau suksesnya seseorang wirausahawan dalam mengemudikan bisnisnya terletak pada, apakah orang yang bersangkutan memiliki jiwa entrepreneur atau tidak. 

David E. Rye (1996) merumuskan karakteristik sukses bagi seorang wirausahawan sebagaimana daftar di bawah ini.

  1. Pengendalian Diri : Mereka ingin dapat mengendalikan semua usaha yang mereka lakukan.
  2. Mengusahakan Terselesaikannya Urusan : Mereka menyukai aktivitas yang menunjukkan kemajuan yang berorientasi pada tujuan.
  3. Mengarahkan Diri Sendiri : Mereka memotivasi diri sendiri dengan suatu hasrat yang tinggi untuk berhasil.
  4. Mengelola dengan Sasaran : Mereka cepat memahami rincian tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran.
  5. Penganalisis Kesempatan : Mereka akan menganalisis semua pilihan untuk memastikan kesuksesannya dan meminimalkan resiko.
  6. Pengendali Pribadi : Mereka mengenali pentingnya kehidupan pribadi terhadap hidup bisnisnya. 
  7. Pemikir Kreatif : Mereka akan selalu mencari cara yang lebih baik dalam melakukan suatu usaha. 
  8. Pemecah Masalah : Mereka akan selalu melihat pilihan-pilihan untuk memecahkan setiap masalah yang menghadang. 
  9. Pemikir Objektif : Mereka tidak takut untuk mengakui jika melakukan kekeliruan

Hal yang harus digarisbawahi pada karakteristik sukses bagi seorang wirausahawan dan perlu diletakkan pada benak pikiran wirausahawan adalah bagaimana berpikir objektif dan kreatif, sehingga mampu menganalisis setiap kesempatan bisnis yang mungkin muncul dan pengendalian diri secara matang, sehingga mampu merencanakan dan mengendalikan bisnis secara objektif dan tidak mengandalkan diri pada pertolongan ataupun fasilitas yang ada diluar kemampuannya atau mengandalkan fasilitas kemudahan dari pihak lain.

B. Karakteristik Kewirausahaan (Orang Gagal)

kegagalan yang sering dialami oleh seorang wirausahawan dapat disebabkan karena faktor ketidak mampuannya dalam mengelola bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kegagalan yang lebih sering dialami adalah karena mereka tidak dapat mengantisipasi terhadap faktor faktor ketidakpastian dalam bisnis di masa yang akan datang. 

Hal yang menjadi sorotan pada umumnya berfokus pada pertanyaan mengapa mereka sukses ?. Akan tetapi, jarang sekali yang bertanya mengapa para usahawan gagal. David E Rye berpendapat bahwa ada beberapa alasan mengapa wirausahawan itu gagal. karakteristik dan ciri kegagalan yang menonjol bagi seorang wirausahawan dapat ditinjau dalam beberapa list di bawah ini. 
  1. Pengalaman Manajemen : Pemahaman umum mereka terhadap disiplin disiplin manajemen yang utama rata-rata kurang.
  2. Perencanaan Keuangan : Mereka meremehkan kebutuhan modal bisnis. 
  3. Lokasi Usaha : Mereka memilih lokasi awal yang buruk untuk perusahaannya.
  4. Pengendalian Bisnis : Mereka gagal mengendalikan aspek-aspek utama dalam bisnisnya.
  5. Pembelanja Besar : Mereka menghabiskan pengeluaran awal yang tinggi yang sebenarnya dapat ditunda (tidak perlu)
  6. Manajemen Piutang : Mereka menimbulkan masalah arus kas yang buruk karena kurangnya perhatian akan piutang. 
  7. Dedikasi : Mereka meremehkan waktu dan dedikasi pribadi yang diperlukan untuk memulai bisnis. 
  8. Memperluas Berlebihan : Mereka memulai suatu program perluasan sebelum mereka siap.

Dari karakteristik kegagalan kegagalan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa kegagalan utama dalam berwirausaha atau bisnis diantaranya:
  • Karena pengetahuan dan pengalaman manajemen yang minim
  • Perencanaan dan penggunaan uang perusahaan yang buruk ( seringkali tidak ada pemisahan antara uang untuk operasional dan biaya perusahaan dengan pengeluaran pribadi) tidak memisahkan antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan bisnisnya.
  • Pengendalian bisnis yang kurang memadai dengan kata lain pengendalian bisnis yang longgar dan mungkin dipaksakan.
  • Pemilihan lokasi tempat usaha awal yang buruk. berfokus pada lokasi pusat pemerintahan agar memperoleh berbagai macam kemudahan atau menentukan lokasi sesuai dengan selera pribadi.
  • Perencanaan ekspansi usaha baru yang buruk misalnya membuka usaha baru di luar usaha kompetensinya atau di luar bisnis intinya.
  • Tidak memiliki kemampuan menyusun rencana usaha (bisnis plan)
  • Lemahnya pengelolaan usaha
  • Keterbatasan dalam akses pasar
  • Minimnya penguasaan teknologi dan informasi.

Manfaat Kewirausahaan


Dari beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau menengah, percaya bahwa Mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih banyak menggunakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. 

Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausahawan sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, atau menengah. Thomas W. Zimmerer et al (2015) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan Peluang dan Kebebasan untuk Mengendalikan Nasib Sendiri

memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna mewujudkan cita-citanya.

2. Memberi Peluang Melakukan Perubahan

Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai untuk keluarga atau mendirikan program daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengkombinasikan kan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dan sosial dengan harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

3. Memberi Peluang untuk Mencapai Potensi Diri Sepenuhnya

Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan. Bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja dan menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja.

Bisnis bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual, dan mampu mengikuti minat atau hobi nya sendiri.

4. Memiliki Peluang untuk Meraih Keuntungan Seoptimal Mungkin

Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan berwirausaha merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri. Kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan di antara mereka yang memang menjadi berkecukupan.

Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas Stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2 per 3 dari jutawan Amerika serikat. 

Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empak kali lebih besar peluangnya untuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain atau menjadi karyawan perusahaan lain

5. Memiliki Peluang untuk Berperan Aktif dalam Masyarakat dan Mendapatkan Pengakuan atas Usahanya

Pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri pengusaha kecil. 

Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis di lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusahaan kecil.

Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
hal yang dirasakan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukanlah kerja. Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya. 

Wirausahawan harus mengikuti nasehat Harvey Mickey :
Carilah dan dirikanlah usaha yang anda sukai dan anda tidak akan pernah merasa terpaksa harus bekerja seharipun dalam hidup anda". 

Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pebisnis bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.

Dengan beberapa manfaat berwirausaha di atas jelas bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi buruh bagi juragan atau menjadi pesuruh bagi pengusaha lain atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan lain.

Fungsi Kewirausahaan


Setiap kewirausahaan atau wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kewirausahaan adalah sebagai berikut:

A. Fungsi Pokok Kewirausahaan

Membuat keputusan-keputusan penting dalam mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
  • Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan
  • Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
  • Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
  • Menentukan permodalan yang diinginkannya (modal sendiri dan modal dari luar) dengan komposisi yang menguntungkan.
  • Memilih dan menetapkan kriteria pegawai atau karyawan dan memotivasinya.
  • Mengendalikan secara efektif dan efisien.
  • Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.
  • Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input, serta mengelolanya menjadi barang dan atau jasa yang lebih menarik.
  • Memasarkan barang dan atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh keuntungan yang maksimal 

B. Fungsi Tambahan Kewirausahaan

  • Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
  • Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
  • Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkan nya.
  • Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial di sekitarnya .

Sifat & Prinsip Kewirausahaan


Dalam beberapa literatur terdapat beberapa sifat dan prinsip yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Seperti yang dijelaskan oleh Dhidiek D. Mahyudin dalam bukunya, pendapat Khafidlul Ulum dalam penelitiannya, dan pendapat leonardus saiman yang menjelaskan bahwa tiga belas sifat dan prinsip kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam berbisnis. Berikut adalah sifat dan prinsip-prinsip tersebut:

1. Jangan Takut Gagal

Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogikan dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk, sudah dikuasai dengan baik dan literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak diikuti dengan nyebur ke dalam air (praktek berenang).

Demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekali lagi jangan takut gagal, sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. 

Seorang wirausahawan sebaiknya mengikuti nasihat Harvey Mckey yang berbunyi 
Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan pernah merasa terpaksa harus bekerja seharipun dalam hidup anda.

2. Penuh Semangat

Dari nasehat Harvey Mckey tersebut, hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau wirausahawan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses dan atau perjalanannya. Dari saran ini maka bersemangatlah dalam usaha, dengan penuh semangat biasanya akan berhasil

3. Kreatif dan Inovatif

Kreativitas dan inovasi adalah modal utama bagi seorang wirausaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti beraktifitas dan berinovasi dalam segala hal. Kreativitas dan inovasi itu dapat diperoleh dari pengumpulan informasi dan pengalaman yang bersumber dari banyak hal.

4. Bertindak dengan Penuh Perhitungan dalam Mengambil Resiko

Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindar dari risiko yang satu, tapi menemui bentuk risiko yang lainnya. namun yang harus dipertimbangkan adalah perhitungan dengan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu terutama yang tingkat resiko nya tinggi.

Seringkali yang menjadi pertimbangan utama dalam berusaha terutama dalam pengambilan keputusan adalah seberapa besar kemungkinan kita mampu menanggung suatu resiko atau seberapa banyak kita mampu menanggung kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan. Tidak saja selalu pada seberapa besar manfaat atau keuntungan yang akan mungkin dapat kita peroleh dari suatu pengambilan keputusan usaha kita.

5. Sabar, Ulet, dan Tekun

Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha adalah sabar dan ketekunan. Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain sekalipun. dengan kesabaran biasanya akan memahami dengan baik bagaimana mengatasi permasalahan yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan menghadapinya dengan baik dan optimal.

6. Harus Optimis

Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimistic atau optimis bahwa usaha yang kita jalankan bakal sukses. Dengan optimistic yang kita gunakan sebagai acuan kerja, di bawah alam bawah sadar akan mendorong diri kita semakin yakin bahwa yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.

7. Ambisius

Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usahanya yang akan dilakoninya.

8. Pantang Menyerah (Tidak Putus Asa)

prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya dan di manapun kondisinya itu terjadi. Entah kondisi mendukung maupun kurang mendukung, dan mungkin dalam usaha mengalami kemunduran, kamu tetap tidak boleh putus asa atau pantang menyerah.

9. Peka Terhadap Pasar (Mampu Membaca Peluang)

prinsip peka terhadap pasar atau juga disebut sebagai kemampuan dalam membaca peluang pasar adalah prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar di tingkat lokal, regional maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus diidentifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar dengan baik pula.

10. Berbisnis dengan Standar Etika

prinsip bahwa setiap bisnis harus senantiasa memegang secara baik tentang standar etika yang berlaku secara universal. Standar etika setiap bangsa ada, hanya yang menjadi perhatian adalah apakah standar etika yang berlaku di setiap negara kita kenali dengan baik yang disesuaikan dengan budaya bangsa yang bersangkutan. 

Indonesia memilikiundang-undang perlindungan konsumen yang dapat dipakai sebagai salah satu pegangan dalam etika berbisnis.

11. Mandiri

Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita. 

12. Jujur

Menurut phytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana mana, jadi jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus di nomor satukan dalam berwirausaha.

13. Peduli Lingkungan

Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga harus turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usaha misalnya.

Terimakasih sudah share artikel ini . Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber ☺

Seorang Ayah, Blogger, Guru, dan Juga Temen yang asyik untuk diajakin ngopi

Posting Komentar