Tulisan Arab Melayu dan Artinya dari A sampai Z Lengkap

Namun, seperti apa tulisan Arab Melayu dan artinya yang ada saat ini? Apa saja contoh tulisan Arab Melayu hari ini?

Melayu adalah salah satu suku yang paling sering berhubungan dengan Islam sejak masa kerajaan-kerajaan. Jadi tak ayal bila terdapat akulturasi budaya melalui tulisan Arab Melayu. Namun, seperti apa tulisan Arab Melayu dan artinya yang ada saat ini? Apa saja contoh tulisan Arab Melayu hari ini?

Walau bertuliskan Arab, tetapi huruf Arab Melayu dari A sampai Z berbeda penggunaan dan makna dari bahasa Arab. Bahkan ada penambahan tanda-tanda khusus untuk huruf-huruf dari bahasa Arab, sehingga tercipta bebunyian baru. Untuk menuliskan karakter-karakter huruf tertentu.

Tulisan Arab Melayu dalam Pemakaian

Hakikat daripada Arab Melayu nya suku Melayu sebetulnya merupakan penulisan bahasa daerah setempat atau bahkan Indonesia, tetapi menggunakan huruf-huruf Arab. Tulisan Arab Melayu banyak pula mendapat tambahan huruf-huruf Arab yang telah mendapat modifikasi, atau aksara non-arab.

Biasanya, huruf-huruf tersebut tidak dibubuhi dengan harakat seperti fatah, kasrah, damah, tasydid, sukun, dan lainnya. Cakupannya mengadaptasi dan menyesuaikan dengan kata-kata yang ada dalam bahasa Melayu sebagai hasil dari pengaruh budaya Islam pada waktu masuknya Islam dulu.

Pemeliharaan tulisan Arab Melayu hari ini harus terus berlangsung sebagai upaya menjaga khazanah bangsa sekaligus melestarikan budaya lokal. Salah satunya juga dengan menjaga tampilannya lebih baik, melalui kaidah-kaidah dan penyesuaian dengan bahasa Indonesia dalam pembentukannya.

Apabila tidak merespons dengan baik kekayaan intelektual dalam tulisan Arab Melayu yang sudah ada sejak zaman dulu, takutnya bakal terlupakan. Seiring berjalannya waktu, orang-orang meninggalkannya, karena sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan tulisan dan bahasa setiap waktu.

Perkembangan tulisan Arab Melayu banyak terjadi dalam wilayah-wilayah yang kental budaya Melayu. Misalnya, sebagian besar daerah dalam Pulau Sumatra. Khususnya wilayah-wilayah berdirinya kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai dan yang lainnya.

Ada beberapa persamaan dan perbedaan yang secara spesifik menyoal kaidah-kaidah bahasa Indonesia dan tulisan Arab Melayu. Contohnya, adanya kesamaan antar keduanya berupa penggunaan kata dasar. Walau penulisan kata dasar dalam bahasa Indonesia merupakan satu kesatuan.

Sementara itu, kata dasar dalam tulisan Arab Melayu bukanlah satu kesatuan. Kata dasarnya tersusun menggunakan beberapa suku kata dengan sifat suku katanya. Suku kata tulisan Arab Melayu nya pun terbagi dalam suku kata yang terbuka dan tertutup.

Kedua jenis suku kata tersebut sudah tidak ada lagi sejak dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) per tahun 2016. Namun, keduanya masih tetap dipertahankan dalam tulisan Arab Melayu hari ini.

Tulisan Arab Melayu Angka dan Huruf

Tulisan Arab Melayu banyak punya kesamaan huruf dengan tulisan hijaiyah, baik dalam bentuk yang serupa maupun bunyinya. Namun ada perbedaan dari keduanya, seperti:

Huruf-huruf dalam tulisan Arab Melayu tidak memakai tanda baca atau harakat, seperti fatah, kasrah, damah, atau tanwin. Jadi tidak ada harakat untuk bunyi a, I, dan u.

Huruf-huruf dalam tulisan Arab Melayu juga memiliki enam tambahan aksara yang tidak ada pada huruf-huruf hijaiyah. Pembentukannya menggunakan kombinasi huruf Arab yang gundul tanpa harakat atau Arab gundul. Juga terbentuk dengan menambahkan tanda ke huruf Arab.

Agar lebih faham dibawah ini adalah beberapa contoh bentuk dari angka dan huruf arab melayu:

Baca juga:

Huruf Arab Melayu

  • ا : alif
  • ب : ba
  • ت : ta
  • ث : tsa
  • ج : jim
  • ج : ha
  • خ : kho
  • د  : dal
  • ذ : dzal
  • ر : ro
  • ز : za
  • س : sin
  • ش : syin
  • ص : shod
  • ض : dhod
  • ط : tho
  • ظ : zho
  • ع : ain
  • غ : ghoin
  • ف : fa
  • ق : qof
  • ك : kaf
  • ل : lam
  • م : mim
  • ن : nun
  • و : waw
  • هـ : ha
  • ي : ya
  • ء : hamzah
  •  لا: lam alif

Tambahan Aksara

cha : چ (ha dengan titik 3)
nga : ڠ (ain dengan titik tiga)
pa : ڤ (fa dengan titik 3)
ga : ڬ (kaf dengan titik)
va : ۏ (wau dengan titik)
nya : ڽ (nun dengan titik 3)

Huruf Arab Melayu

0 : ٠

1 : ١

2 : ٢

3 : ٣

4 : ٤

5 : ٥

6 : ٦

7 : ٧

8 : ٨

9 : ٩

Contoh Tulisan Arab Melayu dan Artinya

Pada praktiknya, tulisan Arab Melayu dan artinya memiliki bunyi berdasarkan cara baca yang sama. Meski cara baca tersebut berbeda dengan bahasa Arab, misalnya:

  • Untuk mendapatkan bunyi dari huruf e dan i, maka menggunakan huruf ya ( ي ).
  • Akan tetapi, bila bunyi dari huruf e berada di antara huruf-huruf lainnya, maka Anda tidak perlu menuliskan huruf ya ( ي ).
  • Untuk mendapatkan bunyi dari huruf u dan o, maka memakai huruf wau ( و ).
  • Untuk mendapatkan bunyi ng dan ny, maka menggunakan huruf dengan tambahan tanda seperti ( ڠ ) yang berbunyi ng, dan ( ڽ ) yang berbunyi ny.
  • Serupa dengan itu, untuk mendapatkan huruf cha, maka menambahkan tiga titik pada huruf ha ( چ ).
  • Kemudian untuk memperoleh bunyi pa, maka hurufnya adalah fa, tetapi mendapat tambahan tiga titik ( ڤ ).
  • Begitu pula untuk huruf ga, maka memakai kaf, tetapi menambahkan titik juga ( ڬ ).
Kita كيت
Pada د ڤا
Padi ڤادي
Rabu رابو
Roro رورو
Satu ساتو
Sore سوري
Nyuci ڽوچي
Sedang سداڠ

Sejarah Kemunculan Tulisan Arab Melayu

Adanya huruf-huruf dalam tulisan Arab Melayu datang seiring dengan kaitan yang erat selama proses penyebaran ajaran agama Islam di Indonesia. Pertemuan bahasa Indonesia dengan bahasa Arab berlangsung sejak saat itu. Ketika bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu.

Mulanya, orang-orang yang berdatangan dari Arab menyebarkan ajaran Islam ke Kepulauan Nusantara dengan bahasa Melayu sebagai perantara mereka. Kemudian pada masa kejayaan dari Kerajaan Malaka (abad ke-14-15), bahasa Arab semakin mempengaruhi bahasa Melayu melalui pemakaian tulisan Arab.

Mulai saat itulah, karya-karya keagamaan hingga sastra berkembang dengan tulisan Arab Melayu. Seiring berjalannya waktu, tulisan Arab Melayu kemudian disebut pula dengan tulisan Jawi. Huruf-hurufnya pun ada yang menyebutnya dengan Arab pegon.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan pondok pesantren pasti kerap menjumpai huruf-huruf ini juga. Penyebutan istilah tulisan Jawi tersebut berhubungan dengan panggilan Jawi dari orang Arab kepada bangsa Melayu sampai saat ini. Kata sifat yang merujuk pada orang yang asalnya dari tanah Jawa.

Terbukti melalui penulis-penulis dari Arab pada zaman lampau yang menyebut Pulau Sumatra sebagai Al-Jawah. Jadi orang Arab pun menyimpulkan adanya bangsa Jawi yang terdiri dari orang Melayu serta Jawa. Tulisan Melayu dengan huruf Arab pun kemudian disebut tulisan huruf Jawi.

Tulisan Arab Melayu dan artinya telah eksis sejak sangat lama. Penting untuk menjaga dan melestarikannya. Tulisan Arab Melayu jangan sampai pudar, tertinggal, bahkan terlupakan seiring dengan perkembangan zaman yang senantiasa bergerak cepat.

Posting Komentar