Tulisan Arab Shadaqallahul Adzim, Arti dan Hukum Membacanya

Walau sesungguhnya lafal ini telah menjadi zikir sejak ratusan tahun silam. Namun, bagaimana sebenarnya tulisan arab shadaqallahul adzim itu sendiri?

Setiap muslim yang senantiasa membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an akan selalu melafalkan shadaqallahul adzim saat hendak mengakhiri bacaan. Walau sesungguhnya lafal ini telah menjadi zikir sejak ratusan tahun silam. Namun, bagaimana sebenarnya tulisan arab shadaqallahul adzim itu sendiri?

Tulisan shadaqallahul adzim arab boleh jadi sangat jarang Anda lihat, tetapi bisa Anda ikuti dengan mudah dari orang lain. Umat Islam belajar melafalkannya dari mendengar daripada melihat teks arab shadaqallahul adzim. Sementara itu, belum semua orang tahu hukum membaca shadaqallahul adzim.

Hukum Membaca Shadaqallahul adzim

Oleh karena metode pembelajaran yang berjalan melalui mendengar daripada membaca tulisan arab shadaqallahul adzim langsung, alhasil ada anggapan bahwa hukumnya sunah. Boleh jadi pula beberapa orang menganggap membaca shadaqallahul adzim itu wajib, karena kebiasaan.

Sesungguhnya, tidak ada kebiasaan dari Rasulullah SAW untuk membaca tulisan shadaqallahul adzim dan artinya setiap usai membaca Al-Qur’an. Beliau tidak pernah secara khusus memberi perintah terkait pembacaan itu. Meski Anda tetap bebas melafalkannya seperti biasa.

Pendapat Para Ulama

Meski dengan fakta sebelumnya, ada beberapa ulama yang memberi pendapat sebaliknya dan menjadikan bacaan tersebut anjuran, seperti:

Darul Ifta Mesir berfatwa, bahwa shadaqallahul adzim bukanlah bidah tidak baik yang mesti ditinggalkan. Jadi Anda boleh mengamalkannya. Malah dalam fatwa tersebut menganjurkannya, berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.

Firman tentang orang-orang beriman yang melantunkan zikir kepada-Nya sebanyak mungkin. Selain itu, karena shadaqallahul adzim disebut bacaan zikir.

Kitab berjudul Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit pun menerangkan pendapat dari Syaikh Muhamad Makki. Sunah bagi seorang Qari untuk melafalkan teks arab shadaqallahul adzim seusai membaca Al-Qur’an untuk membenarkan Tuhan-nya.

Imam Al-Qurthubi pun dalam Al-Jami’ li Ahkamil Quran berpendapat, bahwa membenarkan Tuhan seusai membaca Al-Qur’an termasuk menghormati Al-Qur’an itu sendiri. Kemudian ada pula doa-doa lainnya.

Salah satu yang umum muslimin baca seusai menyelesaikan bacaan Al-Qur’an atau khatam, misalnya allahummarhamna bil qur’an. Namun demikian, ada pula yang kontra dengan pendapat dari beberapa ulama tersebut. Seperti menurut seorang mufti dari Kerajaan Saudi Arabia.

Menurut penjelasan dari Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Bazrahimahullah dalam fatwanya, bahwa terkait dengan banyaknya orang yang terbiasa mengucapkan shadaqallahul adzim seusai membaca Al-Qur’an. Padahal, amalan tersebut menurut pendapat beliau sebetulnya tidak berdasar.

Menurut beliau, tidak boleh untuk membiasakan membacanya. Bila berdasarkan pertimbangan aturan syariat, bacaan tersebut termasuk ke dalam amalan tanpa tuntunan. Apalagi bila yang membacanya meyakininya sebagai sunah.

Jadi, akan lebih baik bila tidak membiasakan diri untuk membacanya, menurut beliau. Kendati masih ada banyak lagi pendapat dari para ulama lainnya mengenai hukum membaca shadaqallahul adzim. Namun, yang pasti bacaan tersebut mengandung arti yang baik untuk Anda lafalkan.

Tulisan Arab Shadaqallahul adzim

Secara lengkap, shadaqallahul adzim dalam tulisan arab dengan harakat yaitu:

صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ

Sementara itu, bila Anda hendak menuliskannya tanpa harakat, maka akan menjadi:

صدق الله العظيم

Tulisan Shadaqallahul adzim dan Artinya

Berdasarkan teks arab shadaqallahul adzim, maka bacaan tersebut terdiri atas tiga kata susunan zikir dengan arti antara lain:

  • صدق yang berarti telah benar.
  • الله yang berarti Allah.
  • العظيم yang berarti Yang Maha Agung.

Jadi artinya shadaqallahul adzim yang biasa Anda baca setiap kali selesai membaca Al-Qur’an, kurang lebih adalah ”Telah Benar Allah Yang Maha Agung”. Oleh karena itu dikatakan sebagai membenarkan Tuhan, bahwa seluruh isi Al-Qur’an benar adalah firman-Nya dan semua bahasannya benar.

Sampai kapan pun dan walau sedang berada di mana pun, hati Anda tidak boleh terisi keraguan mengenai keabsahan dan kebenaran isi Al-Qur’an. Hanya cara tafsir Al-Qur’an-nya yang bisa saja keliru, karena kurangnya kemampuan untuk memahami makna dari setiap ayatnya.

Baca juga:

Maksud Bacaan Shadaqallahul adzim

Ada maksud dan tujuan dari adanya bacaan tersebut, seperti:

Sebagai perintah dari Allah SWT untuk memberi penjelasan bahwasannya kitab Allah itu benar adanya dan kandungannya.

Allah SWT juga membenarkan isi dalam Al-Qur’an kepada para hamba-Nya. Kendati demikian, ayat yang berkaitan dengan itu bukan dalil yang menyatakan bahwa mengucapkan shadaqallahul adzim adalah sunah. Baik usai membaca khatam Al-Qur’an maupun beberapa ayat atau surat.

Praktik Mengamalkan Bacaan Shadaqallahul adzim

Pada dasarnya, ada kebolehan pula untuk membaca shadaqallahul adzim tanpa perlu menuntaskan baca Al-Qur’an. Jadi setelah membaca beberapa ayat, juz, atau surat. Kalimat shadaqallahul adzim disebut bacaan Tashdiq. Artinya, yakni sebagai kalimat pembenaran alih-alih kalimat penutup.

Setelahnya, bila Anda hendak melanjutkan kembali membaca Al-Qur’an, Anda masih bisa melakukannya. Bagaimanapun, tidak ada aturan yang benar-benar baku dalam mengatur bacaan yang bukan sebagai kalimat penutup ini.

Anda pun dapat melafalkannya, setelah mendengar ada orang lain yang baru saja membaca beberapa ayat Al-Qur’an. Jika Anda melakukannya, maka akan sama saja dengan melakukan tajawwub pada Al-Qur’an. Artinya, membenarkan makna yang terkandung dalam ayat suci Al-Qur’an yang baru dibaca.

Jadi, bila suatu ketika Anda sedang membaca Al-Qur’an, lalu mendengar seseorang mengucapkannya, maka tidak lantas secara halus meminta Anda untuk berhenti. Tujuannya ialah semata-mata untuk mengagungkan ayat-ayat suci dari Allah SWT.

Malahan, ada pula orang-orang yang merasa kurang bila hanya melafalkan tulisan arab shadaqallahul adzim. Untuk itu, menambahkan satu kata dalam kalimatnya, sehingga menjadi shadaqallahul aliyul adzim. Tujuannya agar kalimat yang membenarkan isi yang terkandung Al-Qur’an semakin sempurna.

Namun, perlu Anda ingat pula untuk tidak hanya membaca Al-Qur’an semata tanpa berupaya sebaik mungkin mengamalkannya. Khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana ajaran agama Islam. Jangan hanya terucap lewat mulut, tetapi juga termanifestasi melalui keseharian.

Tulisan arab shadaqallahul adzim mengandung makna yang bagus untuk Anda ucapkan seperti biasanya seusai membaca Al-Qur’an. Walau terdapat banyak perbedaan pendapat dari kalangan ulama. Lagipula makna kalimat tersebut adalah baik.

Posting Komentar