Pengertian Iman Menurut Bahasa dan Istilah (+ Wujud Iman)

Menjelaskan Secara Singkat Tentang Pengertian Iman Menurut Bahasa dan Istilah PerWujudan dari Iman

Pengertian Iman - Kebanyakan orang yang menyatakan bahwa kata iman berasal dari kata kerja amina-ya'munu-amanan, yang berarti percaya. Pengertian iman adalah percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. 

Akibatnya, orang yang percaya atau iman kepada allah dan selainnya seperti yang ada dalam rukun iman, walaupun dalam sikap kesehariannya tidak mencerminkan ketaatan atau kepatutan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih disebut orang yang beriman.

Hal itu disebabkan karena adanya keyakinan mereka bahwa yang tahu urusan hati manusia adalah allah dan dengnan membaca dua kalimah syahaadat telah menjadi islam. 


Pengertian Iman Menurut Bahasa



Definisi iman secara harfiah, Iman diartikan dengan rasa aman (al-amanah, yakni kesejahteraan dan kesentosaan) dan kepercayaan (al-amanah, yakni keadaan bisa dipercaya atau diandalkan). Orang yang beriman, berarti jiwanya merasa tenang dan sikapnya penuh keyakinan dalam menghadapi semua problem hidup. 

Rasa aman dan keyakinan itu diperoleh dari kepercayaannya terhadap suatu yang ghaib, yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang melebihi dirinya dan dianggap mampu mengendalikan dan mempengaruhi kehidupan jiwa manusia.  

Iman tidak hanya sekedar diartikan percaya akan adanya Tuhan. Kalau pengertian iman hanya sebagai percaya tanpa konsekuensi yang nyata sudah tidak bermakna percaya atau menaruh kepercayaan kepada Allah terkandung pengertian sikap atau pandangan hidup yang penuh kepasrahan diri kepada Allah. Salah satu wujud iman adalah sikap hidup yang memandang Allah sebagai tempat bersandar.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 161 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah. Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah yaitu al-qur'an menurut sunnah Rasul hal itu karena apa yang dikehendaki Allah menjadi kehendak orang yang beriman, sehingga dapat menimbulkan untuk mengorbankan segalanya dan kalau perlu mempertaruhkan nyawa.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, diwujudkan dengan amal perbuatan. dengan demikian iman lupakan kesatuan dan keselarasan antara hati, ucapan, dan tingkah laku, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.


Pengertian Iman Menurut Istilah

Pengertian iman secara terminologi dapat dilihat pada hadits Nabi sawi  yang diriwayatkan oleh imam muslim yakni iman adalah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-nya kitab-kitab-nya rasul-rasul-nya dan hari kemudian itu percaya kepada Qada dan Qadar. 

Pengertian iman adalah suatu kekuatan yang ada dalam diri manusia tidak mudah untuk diketahui secara pasti tentang keadaan yang sebenarnya karena tidak mudah untuk dilihat dan dianalogikan. Iman hanya dapat diketahui dari gejala lahiriyah yang nampak padat prilaku lahiriyah seseorang, tanpa dapat diketahui keadaan sebenarnya.


Rukun - Rukun Iman

  1. Iman kepada Allah Swt
  2. Rukun iman kepada Malaikat
  3. Iman kepada kitab-kitab Allah
  4. Iman kepada Nabi dan Rasul
  5. Iman kepada Hari Kiamat
  6. Iman kepada Qada dan Qadar.


Wujud Iman

Akidah islah Dalam al-qur'an disebut dengan iman. Bukan hanya berarti percaya, melainkan yakin yang mendorong seorang muslim untuk berbuat. Oleh karena itu lapangan iman sangat luas bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang di sebut dengan amal shaleh. 

Iman hendaknya berwujud pernyataan dengan lidah, dilandasi dengan keyakinan dalam hati disertai perbuatan dengan ikhlas dan jujur dalam menjalankan perintah allah dan rosul-nya. Ada beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan wujud iman dalam diri seseorang (Yusran Asmuni, 1996):

1. Iman adalah tashdiq (membenarkan diri dalam hati) tentang wujud Allah

Menurut pendapat ini Imam semata-mata urusan hati, bukan terlihat dari luar. jika seseorang sudah tashdiq, membenarkan dan meyakini akan adanya Allah, maka dia sudah beriman, sekalipun perbuatannya tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama.

2. Iman itu Tashdiq di dalam Hati dan diikrarkan dengan Lidah

Dengan kata lain seseorang bisa disebut beriman jika dia mempercayai didalam hatinya akan eksistensi Allah dan mengikrarkan kepercayaannya itu dengan lidah. 

Konsep ini juga tidak menghubungkan iman dengan amal perbuatan manusia, yang penting tashdiq dan ikrar.

3. Iman Adalah Tashdiq di dalam Hati, diikrarkan dengan Lisan, dan dibuktikan dengan Perbuatan

Konsep ketiga ini mengaitkan perbuatan manusia dengan iman. karena itu, keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal perbuatannya.

Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Pengertian Iman Lengkap dengan Wujud Dari Iman. Mohon maaf bila ada kesalahan dan semoga bermanfaat.

Sumber: Zaimina, B.A, dan Afif, U. 2014. Buku Pedoman Pendidikan Agama Islam (PAI) Politeknik Negeri Jember. Absolute Media; Yogyakarta

Posting Komentar