Ikhfa Syafawi: Pengertian, Cara Membaca, Contoh dan Artinya

Dalam Tajwid, hukum membaca Ikhfa Syafawi, mim sukun (مْ), bertemu dengan huruf hijaiyah (ب) maka cara membacannya adalah dengan menyembunyikan bacaan

Dalam Tajwid, hukum membaca Ikhfa Syafawi, mim sukun (مْ), bertemu dengan huruf hijaiyah (ب) maka cara membacannya adalah dengan menyembunyikan bacaan mim mati di bibir dan didengungkan.

Untuk membaca Alquran, semua umat Islam perlu memiliki pemahaman yang benar dan jelas tentang ilmu tajwid. Membaca syair Al-Qur'an tanpa mengikuti kaidah bacaan  dapat menyimpang dari maknanya dan mengubahnya dari yang seharusnya.

Pengertian Ikhfa Syafawi

Ikhfa Syafawi merupakan salah satu hukum tajwid dalam ilmu membaca Alquran, yang termasuk dalam hukum bacaan mim mati. Dimana hukum mim sukun ini sendiri terbagi menjadi tiga yaitu  Idgham Mimi, Ikhfa Syafawi, Izhar Syafawi.

Ikhfa berarti penyembunyian atau kamuflase. Sedangkan safawi artinya bibir. Oleh karena itu, jika mim bertemu dengan huruf ba, maka pembacaannya dapat dilakukan secara istilah, Ikhfa Syafawi artinya menyamarkan bacaan di bibir.

Ini karena huruf, mim mati yang bertemu dengan huruf ba, keluar dari dua bibir (kedua bibir). Mengutip dari buku “Dasar-Dasar Ilmu Tajwid” karya Dr. Marzuki dari Muhammad Ag, cara melafalkan Ikhfa Syafawi dengan bunyi mim yang ditahan dua harakat atau satu alif.

Contoh Bacaan Ikhfa Syafawi

Disebut bacaan dengan cara menyamarkan atau Syafawi karena bacaannya terlihat samar dan kabur. Kedua bibir perlu dikencangkan untuk melengkapi bacaan Ikhfa Syafawi. Berikut ini dianggap sebagai contoh bacaan  Syafawi Quran sebagai berikut:

  1.  دَخَلْتُمْ بِهِنَّۖ Dibaca: dakhaltummng bihinna (An-Nisa ayat 23)
  2. وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ Dibaca: wa maa hummng bimu'miniin (Al-Baqarah ayat 8)
  3. تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ Dibaca: tarmiihimmng bihijaaratimm ming sijjiil (Al-Fil ayat 4)
  4. وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ Dibaca: wa hummng bil akhirati kaafiruun (Al-A’raf ayat 45)
  5. فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ Dibaca: faidzaa hummng bissaahirah (An-Naziat ayat 14)
  6. رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ Dibaca: rabbuhum bidzammng bihim fasawwaahaa (As-Syam ayat 14)

Hukum Ikhfa Syafawi sangat berbeda dengan hukum Idgham Bighunnah, Iqlab, atau Ghunnah Musyaddadah di huruf hijaiyah Mim – di dalam Al-Quran Al Karim – khusus untuk hukum Ikhfa Syafawi.

Ikhfa Syafawi tidak memiliki tanda tasydid atau tanda lain seperti metode bacaan Ikhfa Syafawi yang sebenarnya. Namun, menurut Hukum Ikhfa Syafawi, membaca tetap wajib dipanjangkan, dengan sekitar 2-3 harkat atau 1,5 alif.

Baca juga: Ikhfa Haqiqi: Pengertian, Hukum Bacaan, Contoh dan Artinya

Hukum Bacaan Tajwid Mim Sukun

Perlu diketahui juga bahwa hukum nun sukoon dan tanween terdiri dari lima hukum: iqlab, idgham bighunnah, idzhar halqi, idghom bilaguhunnah dan ikfa haqiqi. Oleh karena itu, Ikhfa haqiqi masuk dalam kategori bacaan nun sukun bertemu dengan tanwin

Selain Ikhfa Syafawi, hukum mim mati masih terdapat hukum yang bersangkutan yaitu izdhar syafawi dan idgham mutamasilain atau idgham mimi. Idzhar syafawi berlaku pada semua huruf hijaiyah selain mim dan ba.

Sedangkan hukum idgham mimi berlaku untuk huruf mim saja. Cara membaca Izhar syafawi dibaca jelas di bibir dengan mulut tertutup. Sedangkan idgham mimi, cara membacanya dengan menyuarakan mim rangkap atau di-tasydidkan dengan mendengung.

Di sisi lain, dinyatakan bahwa Ikhfa Syafawi dimasukkan dalam mim sukun, di mana hukum mim sukun sendiri terbagi menjadi tiga hukum, antara lain:

1. Idgham Mimi

Didalam hukum bacaan Idgham Mimi hukum tajwid yang memiliki aturan khusus untuk huruf hijaiyah Mim Sukun ( مْ ) bertemu bersama huruf hijaiyah Mim yang mempunyai harakat [ مَ  مِ , مُ ].

Cara membaca Idgham Mimi adalah dengan mendengung [makhraj) atau huruf hijaiyah mimnya jelas/bersih dan mengalun kurang lebih selama 2-3 harakat (1) Alif hingga 1 1/2 alif. Pengerrtian Idgham menurut bahasa artinya memasukkan atau meleburkan.

Sedangkan untuk hukum bacaan Mitslain berarti dua huruf yang serupa atau kembar. Menurut hukum ilmu Tajwid idgham mitslain artinya memasukkan huruf mati ke dalam huruf hidup selanjutnya seakan akan terdapat tanda tasydid.

Idgham Mimi disebut juga Idgham Mitslain dikarenakan dua huruf hijaiyah yang makhrajnya menyatu dan memiliki sifat yang sama persis, tetapi terutama dalam kasus huruf Mim Sukun yang bersesuaian dengan huruf Mim yang memiliki harakat.

Terlepas dari huruf hijaiyah Mim tersebut di atas, maka hukum yang berlaku bagi pertemuan 2 huruf yang sama yaitu huruf sukun dan huruf berharakat yaitu Hukum Mad Tamkin dan Hukum Idgham Mutamasilain.

Di dalam Al-Quran Al-Karim ayat yang memiliki hukum Idgham Mimi atau Mitslain terdapat tanda tasydidnya. Tasydid Idgham Mimi merupakan Tasydid Hukum, yakni sebuah tanda tasydid yang ditonjolkan sebab terjadinya suatu hukum peleburan/pertemuan. 

Seperti contoh hukum bacaan Idgham Mimi: فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ  Mim mati bertemu mim tasydid. Dibaca Fii quluubihimmarodhoo. Bacaan tersebut terdapat di dalam Surat Al Baqarah pada ayat 10.

Baca juga: Iqlab: Pengertian, Cara Membaca, Contoh Beserta Artinya

2. Ikhfa Syafawi

Hukum membaca hijaiyah ba terjadi ketika mim sukoon bertemu dengan huruf hijaiyah Ba dibaca dengan suara samar disertai dengungan. Ikhfa berarti penyembunyian atau kamuflase. Syafawi artinya bibir.

Disebut Ikhfa Syafawi karena keluarnya huruf hijaiyah mim dan hijaiyah ba adalah pertemuan bibir bawah dan atas. Hukum penyembunyian Syafawi sangat berbeda dengan hukum Idgham Bighunnah, Iqlab, atau Ghunnah Musyaddadah.

Dalam surat hijaiyah Mim (Al Qur’an), tidak  diberikan  tanda ada tasidid atau tanda-tanda lainnya, sehingga disimpulkan hukum bacaannya akan sama halnya  dengan seperti pada hukum Ikhfa Haqiqi dimana tidak terdapat tanda tanda khusus.

Huruf Ikhfa memiliki 15 huruf dalam ilmu tajwid. Ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan 15 huruf ikhfa tersebut, maka cara bacaannya harus samar sembari didengungkan sepanjang 2-3 harakat.

Ahmad Marzuki dalam Al-Quran Hadis (2020) menuliskan 15 huruf ikhfa sebagai berikut.

 ت – ث – د -- ج – ذ – ز – س – ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك 

Dalam huruf latin, 15 huruf ikhfa terdiri atas Ta', Tsa’, Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Sod, Dhod, Tha', Zha, Fa', Qof, Kaf.

Oleh karena itu, dalam arti memahami ikhfa Safawi dalam tata caranya adalah bacaan yang samar-samar, mendengung ketika mim sukun bertemu dengan huruf ba (ب), sebagaimana ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah dalam Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020). 

Tata cara Hukum bacaan Ikhfa Syafawi dapat dengan dilafalkan secara samar-samar, tidak dengan jelas, serta  ditambahi dengan didengungkan. Posisi bibir disaat  membaca Ikhfa Syafawi tidak tertutup rapat sehingga suara dapat didengungkan.

Tata cara belajar membaca dari hukum Ikhfa Syafawi yakni dengan cara membaca lebih dulu huruf hijaiyah sebelum mim sukun, kemudian masuk ke dalam huruf Mim Sukun dengan cara mengeluarkan irama dengungnya.

Hukum dari Ikhfa Syafawi yaitu dengan cara menahan huruf hijaiyah mim secara samar-samar]; “immng.. / ummmng.. / ammmng… ” sehingga ketika akan ketemu dengan huruf hijaiyah ب maka bibir atas dan bibir bawah dalam posisi yang tertutup.

3. Izh-har Syafawi

Penjelasan izhar syafawi merupaka disaat mim sukun bertemu semua huruf hijaiyah kecuali mim ( م ) dan ba ( ب ). Diambil dari Dasar-dasar Ilmu Tajwid yang ditulis Dr Marzuki, MAg dan Sun Choirol Ummah, SAg, MSI, izhar artinya menyamarkan dna syafawi adalah bibir.

Tata cara membaca hukum bacaan izhar syafawi melalui dengan menyuarakan mim mati ( مْ ) dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.Huruf-huruf yang termasuk dalam huruf izhar syafawi adalah: 

alif ( ا ), ta ( ت ), tsa ( ث ), jim ( ج ), ha ( ج ), kho ( خ ), dal ( د ), dzal ( ذ ), ro ( ر ), za ( ز ), sin ( س ), syin ( ش ), shod ( ص ), dhod ( ض ), tho ( ط ), zho ( ظ ), ain ( ع ), ghoin ( غ ), fa ( ف ), qof ( ق ), kaf ( ك ), lam ( ل ), nun ( ن ), ha ( هـ ), wa ( و ), dan ya ( ي ).

Semua huruf hijaiyah merupaka bagian dari izhar syafawi kecuali mim ( م ) dan ba ( ب ). "Apabila ada mim mati (sukun) bertemu sisa semua huruf hijaiyah selain yang disebut di atas ( م dan ب ) yang totalnya ada 26 huruf, maka wajib dibaca izhar syafawi,"

Contoh Izhar Syafawi

1. هُمْ نَائِمُوْنَ dibaca hum naaaaaimuuna

Sebab: Mim bertemu dengan nun

2. قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ dibaca qul na'am wa antum

Sebab: Mim bertemu dengan wa

3. اَنْتُمْ دَاخِرُوْنَ dibaca antum daakhiruuna

Sebab: mim bertemu dengan dal

4. اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ dibaca am lam tundzirhum

Sebab: mim bertemu dengan ta

5. يَمْكُرُوْنَ dibaca yamkuruuna

Sebab: mim bertemu dengan kaf

6. اَمْهَلْهُمْ رُوَيْدًا dibaca amhilhum ruwaidan

Sebab: mim bertemu dengan ro'.

Dengan demikian, penjelasan Ikhfa Syafawi dalam ilmu tajwid merupakan bacaan samar dan berdengung ketika mim sukun bertemu dengan huruf ba (ب), sebagaimana halnya ditulis Marzuki dan Sun Choirul Ummah dalam Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020).

Baca juga: Idgham Bilaghunnah: Pengertian, Huruf, Contoh dan Hukum Bacaan

Contoh Mim Mati / Sukun Bertemu dengan Ba'

Contoh mim mati (مْ) yang bertemu dengan huruf ba (ب) terdapat dalam beberapa ayat Alquran, yakni:

1. QS. Al-Fiil: 4

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ

Cara membacanya adalah “Tarmiihim bihijaarotim ming sijjiil.”

2. QS. Al-Qalam: 40

سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚ

Cara membacanya adalah “Sal-hum ayyuhum bidzaalika za’im.”

3. QS. As-Syams: 14

فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ

Cara membacanya adalah “Fa kadzabuuhu fa ‘aqoruuha fa damdama ‘alaihim robbuhum bidzambihim fa sawwaahaa.”

4. QS. Al-Baqarah: 8

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُولُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ

Cara membacanya adalah “Wa mina naasi man yaquulu aamannaa billahiwabil yaumil aakhiri wamaa humm bimu'miniin.”

5. QS. Al-Kahf: 5

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ

Cara membacanya adalah “Maa lahumm bihii min 'ilmin walaa liaabaaihim."

Penutup

Demikian penjelasan mengenai metode tata cara baca Ikhfa Syafawi. Untuk membaca Alquran, semua umat Islam perlu memiliki pemahaman yang benar dan benar tentang ilmu membaca. Membaca syair Al-Qur'an tanpa mengikuti kaidah bacaan menyimpang dari maknanya dan mengubahnya dari yang seharusnya.

Memang untuk bisa menguasai ilmu tajwid harus mendalami secara bersungguh-sungguh. Ilmu tajwid juga harus dipelajari secara langsung dengan guru yang memiliki kapasitas. Sebab, ilmu tajwid sangat erat kaitannya dengan ilmu praktik yang tidak bisa hanya dipisahkan.

Posting Komentar