Ikhfa Haqiqi: Pengertian, Hukum Bacaan, Contoh dan Artinya

Belajar salah satu hukum tajwid, yaitu ikhfa haqiqi, bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dalam membaca al-Quran, utamanya untuk para muslim.

Salah satu hukum dalam ilmu tajwid yang digunakan sebagai kaidah dalam membaca al-Quran adalah ikhfa haqiqi. Terdapat dua macam ikhfa, yaitu ikhfa haqiqi dan ikhfa syafawi, yang tentunya kedua ikhfa’ tersebut berbeda.

Pada pembahasan kali ini, Anda akan mengenal dan belajar lebih jauh tentang materi ikhfa hakiki. Mulai dari pengertian, pembagian, hingga bacaan-bacaan yang merupakan bagian dari ikhfa ini agar membaca al-Quran jauh lebih lancar!

Pengertian Ikhfa

Jika secara bahasa atau lughah, ikhfa artinya menyamarkan atau menutupi. Maksud dari menyamarkan atau menutupi adalah menyembunyikan huruf tertentu menuju huruf yang ada setelahnya. 

Secara istilah, ikhfa berarti menyamarkan nun mati ( ن) atau tanwin dengan suara dengung karena bertemu dengan salah satu huruf ikhfa. Suara dengung tersebut merupakan samar-samar antara suara idzhar dan idgham.

Ikhfa sendiri merupakan salah satu hukum dalam tajwid yang paling banyak terdapat di dalam al-Quran, bahkan hampir di setiap surat. Hukum ikhfa terbagi menjadi dua, yaitu ikhfa’ haqiqi dan ikhfa syafawi. Apa perbedaan keduanya?

1. Ikhfa Haqiqi

Haqiqi bisa diartikan ‘sesungguhnya’, di mana nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf hijaiyah yang termasuk ikhfa haqiqi. Yang perlu digaris bawahi kali ini adalah: nun sukun atau tanwin dan 15 huruf hijaiyah.

2. Ikhfa Syafawi

Berbeda dengan ikhfa haqiqi, ikhfa syafawi hanya melibatkan satu huruf hijaiyah. Di sini, bacaan dikatakan ikhfa syafawi jika ada mim mati ( م) bertemu dengan Ba ( ب). Cara membacanya adalah samar, dengan cara mim sukun ditahan 2 harakat atau 1 alif.

Nah, bisa Anda simpulkan bahwa, perbedaan yang paling mencolok antara ikhfa haqiqi dan ikhfa syfawi adalah pertemuan hurufnya. Huruf ikhfa haqiqi berjumlah 15 huruf, sedangkan ikhfa syafawi adalah cukup satu saja.

Baca juga: Iqlab: Pengertian, Cara Membaca, Contoh Beserta Artinya

Apa Saja Huruf-huruf Ikhfa Haqiqi?

Huruf ikhfa haqiqi sebenarnya cukup mudah dikenali karena huruf-huruf tesebut merupakan pengecualian dari huruf-huruf idhzar, iqlab, dan idgham (bi ghunnah dan bi la ghunnah). Ada 15 huruf ikhfa haqiqi yang bisa Anda ketahui berikut:

  • Ta’ ( ت) 
  • Tsa’ ( ث)
  • Jim, (ج )
  • Dal, (د )
  • Dzal, (ذ )
  • Za, ( ز)
  • Sin, ( س)
  • Syin, ( ش)
  • Shad, ( ص)
  • Dhad, ( ض)
  • Tha’, ( ط)
  • Dza’, ( ظ)
  • Fa’, ( ف)
  • Qaf, (ق )
  • Kaf, (ك )

Pembagian ikhfa haqiqi berdasarkan kelompok huruf-hurufnya bisa dibagi menjadi tiga. Tingkatan pembagian ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengingat huruf-huruf dalam hukum ikhfa haqiqi berdasarkan kategori-kategorinya. Simak pembagiannya di sini!

1. Ikhfa Aqrab

Ikhfa aqrab sendiri artinya adalah ‘dekat’. Makhraj (keluarnya bunyi huruf ketika disuarakan) dari ikhfa jenis ini adalah yang paling dekat dibandingkan dengan ikhfa-ikhfa lain.

Sebuah ikhfa haqiqi bisa dikatakan aqrab jika ada nun sukun ataupun tanwin yang bertemu dengan huruf  Ta ( ت), Dal ( د), dan Tha’ ( ط). Tiga huruf tersebut tentunya mudah sekali untuk Anda ingat.

2. Ikhfa Ausath

Ikhfa ausath merupakan nama lain dari ikhfa wusta yang berarti tengah atau pertengahan. Cara membaca ikhfa ini adalah dengan dibaca menjadi “n-ng” untuk semua huruf. Kecuali untuk huruf Fa ( ف) yang bunyinya lebih condong ke “n-f”.

Huruf dari ikhfa haqiqi ausath ini termasuk yang paling banyak. Huruf yang termasuk di dalamnya yaitu Tsa’ ( ث), Jim ( ج), Dzal ( ذ), Za ( ز), Sin ( س), Syin ( ش), Shad ( ص), Dhad ( ض), dan Dza’ ( ظ) .

3. Ikhfa Ab’ad

Ab’ad artinya jauh. Ikhfa ab’ad terjadi jika nun mati atau tanwin bertemu huruf ikhfa yaitu Kaf ( ك) dan Qaf ( ق). Sesuai dengan namanya, pengucapannya paling jauh yaitu berasal dari pangkal lidah dengan berdengung pendek.

Baca juga: Idgham Bilaghunnah: Pengertian, Huruf, Contoh dan Hukum Bacaan

Bagaimana Cara Membacanya?

Sebelum belajar cara membaca ikhfa hakiki, ada baiknya perlu mengenali lebih jauh tentang hukum nun sukun atau tanwin. Keduanya digunakan sebagai indikator hukum bacaan jika setelah nun mati atau tanwin itu terdapat huruf tertentu.

1. Perbedaan nun sukun dan tanwin

Nun mati merupakan huruf nun yang memiliki sukun di atasnya (نْ). Sedangkan tanwin adalah nama untuk tanda baca yang terdiri dari fathatain (ً), kasratain (ٍ), dan dhammatain (ٌ) yang masing-masing bisa membuat bacaan berhukum ikhfa haqiqi.

2. Cara membaca ikhfa hakiki yang benar

Pada intinya, ikhfa haqiqi dibaca samar-samar atau disembunyikan. Cara membaca sesuai kaidah ilmu tajwidnya adalah dengan mengeluarkan suara nun mati atau tanwin dari dalam rongga hidung hingga terdengar samar atau menjadi bunyi “ng’ atau “n”.

Setelah itu, suara dengung ditahan sepanjang satu alif atau sama dengan dua harakat. Kemudian, Anda bisa masuk untuk membaca huruf setelah nun mati atau tanwin tersebut.

Contoh Bacaan Ikhfa Haqiqi

Di dalam al-Quran, hukum ikhfa haqiqi terdapat di semua huruf yang termasuk di dalamnya, dan mudah ditemukan dengan cara analisis tiap ayat. Bahkan, di bawah ini adalah contoh bacaan ikhfa haqiqi yang bisa ditemukan dalam satu surat saja yaitu al-Baqarah. 

Untuk mengetahui bagian mana yang termasuk ikhfa haqiqi, Anda bisa melihat keterangan di bawah ayat yang tertulis dalam huruf latin. Bagian yang termasuk ikhfa’ yaitu yang terdapat tanda penghubung (-). Berikut analisisnya!

1. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Ta’ ( ت)

Contoh:

وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ

Dibaca: wahaitsumaa kun-tum. Dalam penggalan tersebut, ada nun sukun bertemu dengan huruf Ta’ dalam kata “kuntum”.

2. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Tsa’ ( ث)

Contoh:

مِنْ ثَمَرَةٍ 

Dibaca: min-tsamaro tin. Dalam contoh tersebut, ada nun sukun yang setelahnya diikuti huruf Tsa’, sehingga berbunyi “min-tsa”.

3. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Jim ( ج)

Contoh:

فَاَنْجَيْنٰكُمْ

Dibaca: fa an-jay naakum. Di penggalan ayat tersebut terdapat nun sukun bertemu Jim, sehingga terbentuk bunyi “an-jaynaa”.

4. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Dal (د )

Contoh:

لِلّٰهِ اَنْدَادًا

Dibaca: lillaahi an-daa dan. Dalam contoh tersebut, ada tanda nun sukun yang bertemu dengan huruf Dal setelahnya, yaitu “an-daa”.

5. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Dzal (ذ)

Contoh:

اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ

Dibaca: am lam tun-dzir hum. Seperti yang Anda lihat, ada nun sukun yang seetelahnya bertemu huruf Dzal. Sehingga akan dibaca “tun-dzir”, dengan huruf Dzal yang dibaca tipis di ujung lidah. 

6. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Za (ز  )

Contoh:

وَمَآ اُنْزِلَ

Dibaca: wa maa un-zila. Di contoh tersebut terdapat nun sukun yang bertemu huruf Za, dalam kata “un-zi”. Zi ( ز) di sini berbeda dengan huruf Dzi ( ذ) karena makhraj dari kedua huruf itu berbeda.

7. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Sin ( س )

Contoh:

بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ

Dibaca: bil birri wa tan-sauna. Dalam contoh itu terdapat nun sukun yang bertemu huruf Sin, sehingga dibaca “tan-sau” dengan Sin dibaca tipis.

8. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Syin ( ش)

Contoh:

عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا

Dibaca: ‘annafsin-syai an. Terdapat kasratain yang bertemu dengan huruf Syin dalam contoh tersebut. Tanwin (kasratain) dibaca samar, kemudian huruf Syin dibaca “sya” secara tebal.

9. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Shad ( ص)

Contoh:

وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ 

Dibaca: wa laa hum yun-shoruuna. Terdapat nun sukun bertemu huruf Shad dalam contoh di atas, sehingga termasuk dalam ikhfa. Huruf shad dibaca dengan makhraj sebagaimana mestinya.

10. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Dhad (ض)

Contoh:

قُوَّةٍ ضَعْفًا

Dibaca: quwwa tin-dzha’fan. Dalam contoh tersebut, terdapat kasratai bertemu Dhad sehingga bisa dibaca “tin-dha” dengan makhraj huruf Dhad yang benar.

11. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Tha (ط)

Contoh:

كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ

Dibaca: kuluu min-thoyyi baa ti. Penggalan tersebut adalah contoh dari nun sukun bertemu dengan Tha’, sehingga terbaca “min-tho”.

12. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Dza’ ( ظ)

Contoh:

تَنْظُرُوْنَ

Dibaca: tan-dzuruu na. Ada nun sukun bertemu dengan huruf Dza’ dalam kata “tan-dzur”. Perlu dicatat bahwa Dza’ di sini berbeda dengan Dzal yang ada di contoh-contoh sebelumnya.

13. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Fa’ ( ف)

Contoh:

رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Dibaca: razaq naahum yun-fiquun. Penggalan ayat tersebut ada nun sukun yang bertemu dengan Fa’, yaitu “fu”. Sehingga bisa dibaca “yun-fi”.

14. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Qaf ( ق

Contoh:

تِلْكَ اُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ

Dibaca: tilka ummatung’-qod kholat. Dalam contoh terdapat dhammatain (tun) yang bertemu dengan huruf Qaf (dibaca “qo”).

15. Nun sukun (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu Kaf ( ك)

Contoh:

وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ

Dibaca: wa ing-kuntum fii. Terdapat nun sukun yang bertemu huruf Kaf dalam contoh tersebut.

Contoh-contoh tersebut hanyalah sebagian kecil. Masih banyak penggalan-penggalan ayat dalam al-Quran yang bisa dianalisis dan ditemukan hukum ikhfa haqiqi-nya, baik nun sukun ataupun tanwin yang bertemu dengan huruf ikhfa haqiqi.

Baca juga: Idgham Bighunnah: Pengertian, Hukum Bacaan dan Contohnya

Pentingnya Belajar Tajwid Ikhfa’ Haqiqi

Ilmu tajwid menjadi salah satu ilmu pengetahuan yang menjelaskan tata cara dalam mengucapkan setiap huruf di dalam al-Quran. Istilah lain yang bisa dikenali dari tajwid adalah makhorijul huruf.

Tidak hanya itu, tajwid juga bertujuan untuk mengetahui bacaan yang haq dan mustahaq dari huruf hijaiyah yang perlu dipahami sifat-sifatnya. Mengapa ilmu tajwid penting untuk dipelajari? Berikut penjelasannya untuk Anda yang ingin mendalami tajwid!

  • Menghindari kesalahan baca. Karena kesalahan baca akan menimbulkan kesalahan arti.
  • Ilmu tajwid berfungsi untuk membenarkan arti dalam setiap ayat-ayat al-Quran.
  • Dengan ilmu tajwid, Anda dapat mengetahui perbedaan hukum-hukum bacaan.
  • Melatih dan membiasakan lidah untuk membaca al-Quran dengan baik.
  • Ilmu tajwid adalah syarat utama menghafal al-Quran karena akan dipertanggung jawabkan.

Penutup

Ikhfa hakiki merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang mempelajari tata cara dalam membaca al-Quran sebagai kitab suci umat muslim. Suatu bacaan dikatakan ikhfa haqiqi jika terdapat nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa.

Posting Komentar