Bacaan Iftitah, Hukum, Adab dan Keutamaannya (Lengkap)

Berikut adalah Bacaan Iftitah Arab, Latin dan Artinya. .اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا

Setiap umat muslim wajib untuk melaksanakan salat. Karena, salat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Dalam salat bukan hanya gerakannya saja yang harus benar, tapi juga bacaannya termasuk di dalamnya bacaan iftitah.

Bacaan atau doa iftitah sendiri merupakan doa yang diucapkan sesaat setelah takbiratul ihram yang pertama. Atau, doa ini diucapkan sebelum membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama salat. Anda bisa simak artikel ini untuk mengenal doa iftitah lebih jauh.

Pengertian Bacaan Iftitah

Mesti istilahnya sering Anda dengar, tapi pastinya ada beberapa di antara Anda ada yang masih bertanya-tanya tentang apa itu doa iftitah.

Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, iftitah merupakan bacaan yang diucapkan saat salat tepatnya setelah takbiratul ihram yang pertama atau sebelum rukuk di rakaat pertama. Jadi untuk rakaat selanjutnya, Anda tidak perlu lagi untuk membaca iftitah.

Istilah lain dari doa iftitah sendiri yaitu istiftah. Istilah ini merujuk pada kalimat yang dibaca setelah melakukan takbiratul ihram.

Bukan hanya salat fardhu (wajib), doa iftitah juga harus diucapkan saat Anda mendirikan salat sunnah, kecuali salat jenazah.

Bacaan Iftitah Arab, Latin dan Artinya

.اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا

.اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

.اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ

لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Teks Latin : “Allaahu akbaru kabiira walhamdulilaahi katsiro, wa Subhaanallaahi Bukratawn wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.”

Artinya : “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sungguh aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau tunduk, dan aku tidak termasuk dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sungguh sholatku, ibadahku, hidupku matiku hanyalah untuk Allah Tuhan alam Semesta, yang tidak punya sekutu bagi-Nya. Dengan demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).” (HR. Muslim, No. 185).

Hukum Membaca Doa Iftitah

Masih ingatkah Anda rukun salat apa saja? Sedikit ulasan, rukun salat diantaranya yaitu niat, berdiri jika mampu, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, iftirasy, tasyahud akhir, shalawat Nabi dan tasyahud akhir, salam, serta tertib.

Dalam rukun-rukun salat tersebut, tidak dicantumkan doa iftitah sama sekali. Artinya, doa iftitah tidak wajib hukumnya karena bukan merupakan rukun salat. Karena itu, tidak membaca doa iftitah dalam salat tidak akan membuat Anda mendapatkan dosa.

Namun meski tidak wajib, doa iftitah ternyata tetap dianjurkan untuk dibaca oleh setiap umat muslim dalam salat. Jadi, Anda tidak diperbolehkan untuk tidak membaca iftitah dengan tujuan agar pelaksanaan salat lebih singkat.

Bukan tanpa alasan, membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram pertama juga dilakukan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, bacaan ini menjadi kebiasaannya saat melaksanakan salat.

Kabar tersebut disampaikan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Hadits tersebut menceritakan tentang seorang sahabat yang bertanya pada Rasulullah SAW karena beliau berdiam di antara takbir dan bacaan Al-Quran.

Ternyata, Rasulullah SAW berdiam sejenak sebelum lanjut membaca surat Al-Fatihah yaitu karena beliau membaca doa iftitah terlebih dahulu. Karena itulah, doa iftitah menjadi salah satu doa yang dianjurkan dalam salat.

Aturan Membaca Doa Iftitah

Salat merupakan salah satu ibadah wajib umat Islam. Karena itu, pelaksanaan salat harus dilakukan dengan benar mulai dari tata cara hingga bacaan-bacaannya termasuk saat membaca doa iftitah.

Jangan salah, doa iftitah juga ternyata memiliki aturan tersendiri yang harus selalu dipatuhi dan tidak boleh dilanggar sama sekali. Berikut ini aturan-aturan yang berlaku saat Anda membaca doa iftitah dalam salat:

  • Membaca doa iftitah hanya boleh dilakukan pada rakaat pertama salat saja;
  • Doa iftitah dibaca tepatnya setelah mengucapkan takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah serta surat pendek Al-Quran;
  • Karena sangat dianjurkan, doa iftitah bisa dibacakan di rakaat kedua jika Anda lupa membacanya di rakaat pertama;
  • Jika Anda ikut berjamaah tapi datang terlambat atau makmum masbuk sehingga tidak sempat membaca doa iftitah, maka hal tersebut diperbolehkan.

Itu dia aturan-aturan doa iftitah dalam salat. Ingat selalu aturan-aturan tersebut dan jangan sampai melanggarnya.

Baca juga:

Adab Membaca Doa Iftitah

Selain memiliki aturan, membaca doa iftitah dalam salat juga tentu harus dengan adab serta etika yang benar. Adab membaca doa iftitah juga tentunya tidak boleh dilanggar dan diabaikan. Berikut ini adab atau etika membaca doa iftitah yang perlu Anda ketahui:

  • Dibacakan dengan suara yang pelan dan tidak boleh sampai mengganggu ibadah salat orang lain;
  • Hukumnya makruh jika iftitah dibacakan dengan volume yang keras;
  • Disunnahkan membaca doa iftitah versi pendek jika khawatir akan tertinggal bacaan Al-Fatihah oleh imam;
  • Sunnah untuk digabungkan dengan takbiratul ihram;
  • Boleh saja digabungkan dengan bacaan iftitah versi lainnya asalkan tetap memenuhi syarat sah salat.

Adab-adab saat membaca doa iftitah tersebut tentu termasuk ke dalam adab salat juga. Dengan begitu, Anda tidak boleh menyepelekan dan harus patuh terhadap adab-adab tersebut.

Syarat Sunah Membaca Iftitah

Seperti yang sebelumnya telah Anda ketahui, doa iftitah sebenarnya tidak termasuk ke dalam rukun salat. Namun, membaca doa tersebut sangat dianjurkan bahkan oleh Rasulullah SAW. Jadi, ada baiknya doa tersebut harus dibacakan dalam salat.

Karena itu, membaca doa iftitah dihukumi sunnah karena mendatangkan pahala jika dilaksanakan dan tidak mendapat dosa jika ditinggalkan. Berikut beberapa syarat sunnahnya doa iftitah dalam salat:

1. Setiap Salat Kecuali Salat Jenazah

Membaca doa iftitah sangat dianjurkan untuk dilafalkan pada setiap salat, tapi tidak untuk salat jenazah. Pasalnya, salat jenazah harus dilaksanakan dengan lebih cepat agar proses penguburan jenazah bisa segera dilakukan.

Bukan hanya salat jenazah yang dilaksanakan langsung dengan menghadapi jenazahnya, tapi juga termasuk salat gaib. Salat gaib biasanya dilaksanakan di tempat yang berbeda atau jauh dari tempat beradanya jenazah.

2. Memiliki Waktu yang Cukup

Doa iftitah juga disunnahkan untuk dibaca jika Anda memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan salat. Maksudnya yaitu Anda tidak melaksanakan salat dalam kondisi terdesak.

Jika memang khawatir tidak memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan salat dari awal hingga akhir, maka Anda boleh tidak membaca iftitah dan hanya melakukan rukun salat saja.

3. Saat Menjadi Makmum Khawatir Tertinggal Imam

Saat Anda menjadi makmum dalam salat, Anda juga disunahkan untuk tetap membaca doa iftitah jika memang memiliki keinginan untuk mengikuti imam dalam keadaan berdiri.

4. Saat Menjadi Makmum dan Mendapati Imam Tidak Sedang Berdiri

Meski sangat dianjurkan, tapi jika Anda mendapati imam sudah berada dalam posisi lain dan tidak berdiri, maka Anda diperbolehkan untuk tidak membaca doa iftitah. Jadi, Anda bisa langsung segera menyusul posisi imam tanpa disunahkan untuk membaca iftitah.

Selain syarat sunah di atas, Syekh An-Nawawi juga pernah mengatakan bahwa doa iftitah memiliki hukum sunnah hanya jika dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum Al-Fatihah. Jika mengucapkan bacaan lain setelah takbiratul ihram, maka sunnah doa iftitah menjadi gugur.

ويفوت دعاء الافتتاح بالشروع فيما بعده عمداً أو سهواً 

Artinya: “Kesunnahan doa iftitah menjadi hilang sebab membaca perkara-perkara setelahnya (seperti ta’awudz dan basmalah).”

Keutamaan Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah menjadi bacaan yang sangat dianjurkan dalam salat dan tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, bacaan ini memiliki banyak keutamaan di antaranya:

  • Tergolong ke dalam orang-orang yang bersyukur;
  • Mengakui keagungan Allah SWT;
  • Memuji Allah SWT;
  • Mencerminkan kesungguhan dalam menghadapi Allah SWT;
  • Pengakuan bahwa telah tunduk kepada Allah SWT;
  • Mengakui bahwa Allah SWT Maha Esa;
  • Pasrah dan tidak terlalu bergantung terhadap amal;
  • Janji seorang muslim;
  • Doa diangkat oleh malaikat sehingga mudah terkabul;
  • Doa mudah sampai kepada Allah SWT karena pintu langit telah terbuka.

Jadi, bacaan iftitah menjadi bacaan yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan untuk umat muslim. Karena itu, cobalah untuk selalu membaca doa iftitah kecuali dalam salat jenazah atau dalam keadaan terdesak.

Posting Komentar