Bacaan Ruku dan Sujud Arab, Latin dan Artinya Lengkap Tata Cara Pelaksanaannya

Pelafalan bunyi bacaan ruku dalam sholat punya kemiripan dengan bacaan sujud, karena pembacaannya sama-sama sampai tiga kali dan ada kemungkinan suka

Bacaan ruku, punya kemiripan dengan bacaan sujud, karena pembacaannya sama-sama sampai tiga kali dan ada kemungkinan suka tertukar. Gerakannya saja adalah rukun sholat. Jadi bacaan rukuk dan tuma’ninah kemudian mengikuti gerakannya.

Namun ternyata bacaan rukuk dalam salat pun ada beragam. Bukan hanya mirip dengan bacaan sujud. Lalu bagaimana bunyi bacaan rukuk kemudian? Berikut adalah bacaan rukuk dan artinya, beserta bacaan doa-doa yang lainnya.

Penjelasan Ruku

Sebelum berbicara mengenai bagaimana bacaan ruku, perlu diketahui terlebih dulu apa itu ruku. Ruku sendiri, sebagai salah satu gerakan yang menjadi rukun fi’li dalam sholat, artinya adalah membungkukkan badan. Sama seperti i’tidal dan sujud yang juga gerakan wajib, sebagai rukun fi’li.

Melakukan ruku pun harus dengan tuma’ninah. Sebagaimana dalil dari hadits riyawat Imam Bukhari dan Muslim yang dipegang Madzhab Syafi’i untuk masalah ruku.

Dari Abu Hurairah:

“Mengenai seorang dengan sholat yang dianggap buruk, Rasulullah SAW bersabda kepadanya: lalu ruku-lah hingga tuma’ninah juga dalam keadaan masih ruku.”

Tata Cara Pelaksanaan Ruku

Sebagai bagian dari rukun dalam sholat, penting untuk mengetahui tata cara yang benar saat melakukan ruku. Meski seakan hanya membungkuk biasa, tetapi ruku memiliki ketepatan posisi setiap anggota badan juga, seperti berikut ini:

  1. Setelah selesai membaca surat pendek atau Al-Fatihah, lalu lanjutkan dengan membungkukkan badan sambil mengucapkan membaca "Allahu Akbar" (takbir).
  2. Dalam posisi membungkuk ini, letakkan kedua telapak tangan memegang atau menggenggam lutut. Bukan pada paha.
  3. Pada posisi ini, renggangkan pula jari-jari tangan. Tangan pun harus lurus, dengan siku yang tidak menekuk.
  4. Tekankan kedua tangan di posisi antara punggung dan kepala. Semua ini untuk membuat punggung bisa rata. Jadi dari kepala sampai punggung akan sejajar atau mendatar. Tidak akan terlalu membungkuk ke bawah atau terlalu condong ke atas.
  5. Kaki juga harus tegak lurus, dengan lutut yang tidak menekuk.
  6. Meregangkan pinggang dari paha.
  7. Arah pandangan lurus melihat ke tempat sujud.

Syarat-Syarat Pelaksanaan Ruku

Dalam melakukan ruku pun ada syarat-syaratnya. Lebih-kurang tidak jauh berbeda dengan tata cara, yakni terdapat posisi membungkukkan badan hingga 90 derajat. Namun, ada beberapa hal yang berbeda, berikut di antaranya:

1. Memang Berniat Melaksanakan Gerakan Ruku

Melakukan gerakan ruku boleh jadi dekat dengan godaan untuk memperlihatkan seberapa sempurnanya posisi tersebut. Apakah punggung tampak sejajar atau tidak. Ada pula yang berlebihan hingga membungkukkan badan terlalu ke bawah sampai menekuk siku.

Gerakan-gerakan wajib dalam sholat yang dekat godaan seperti ruku dan sujud harus terlaksana tanpa unsur ketidaksengajaan. Memang berniat hanya karena Allah SWT untuk melakukan ruku. Tanpa ada niatan apapun lainnya.

2. Berdiam dengan Tuma'ninah

Tuma’ninah memang menjadi salah satu bagian yang menyertai setiap rukun fi’li dalam sholat. Bukan hanya ruku, tetapi juga i’tidal dan sujud. Ada juga yang lainnya. Ruku dengan tuma’ninah berarti diam sejenak atau bersikap tenang agar sholat lebih khusyuk. Setidaknya hingga bacaan ruku selesai.

Bacaan Ruku dan Sujud

1. Bacaan Gerakan Ruku

Pelafalan bunyi bacaan ruku dalam sholat adalah saat badan dalam posisi membungkuk pada gerakan ruku. Berikut adalah bacaan rukuk dan artinya dalam tulisan latin:

سبحان ربي العظيم وبحمده

"Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih."

Dan artinya: "Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah hamba kepada-Nya."

Bacaan dalam gerakan ruku ini harus diucapkan hingga tiga kali.

2. Bacaan Gerakan Sujud

Setelah melakukan gerakan ruku dan i’tidal, rukun berikutnya adalah sujud. Ketiga rangkaian ini sama-sama gerakan yang menjadi rukun sholat. Terutama sholat fardhu. Jadi bacaan sujud pun menjadi wajib. Berikut adalah bacaan sujud beserta artinya:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

“Subhaana robbiyal a'la wabihamdih.”

Dan artinya: "Maha suci Tuhan yang Maha Tinggi serta memujilah hamba kepada-Nya."

Ada kesamaan antara bacaan sujud dengan bacaan rukuk dalam salat, yakni sama-sama juga diucapkan sampai tiga kali.

Baca juga:

Ada Berapa Doa Ruku?

Setelah melafalkan bacaan rukuk sesuai sunnah, Anda pun bisa menambahkan beberapa doa dari beragam versi berikut sesudahnya:

1. Doa Bacaan Rukuk Sholat Tahajud

Adanya penyebutan khusus untuk ruku dalam amalan sunnah seperti sholat tahajud, adalah karena Rasulullah SAW melakukannya. Beliau sering melafalkan doa ini, yang bunyinya:

سُبْحَانَ ذِى الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ

“Subhaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa-i wal ‘adhiimah.”

Dan artinya: “Maha suci Dzat yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan.”

Sumber daripada doa ini berasal dari hadits riwayat Dawud dan Nasa’i.

2. Doa Ruku dalam Muhammadiyah

Muhammadiyah menganjurkan satu doa dengan keutamaan besar ini:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

“Subhaanakaallaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.”

Dan artinya adalah: “Segala puji bagi Engkau, Ya Alloh Ya Tuhan kami, dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah hamba.”

3. Doa Ruku yang Pendek

Bila Anda hendak mengamalkan doa setelah bacaan ruku, ada satu doa yang tidak terlalu panjang. Meski singkat, namun pembacaannya sampai tiga kali. Berikut lafalnya:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

“Subhaana robbiyal ‘adhiimi.”

Dan artinya adalah: “Maha suci Tuhan hamba yang Maha agung.”

Bedanya dengan bacaan ruku biasanya adalah pada doa ini, tidak ada lafal wabihamdih. Doa ini juga shahih, karena sumbernya adalah hadits yang periwayatnya yaitu Imam Lima. Imam Lima ini antara lain Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Dawud, Ahmad, serta Thabrani.

Rasulullah SAW membaca doa ini sampai tiga kali. Namun dalam tahajud, beliau membacanya berulang-ulang dengan ruku yang sangat lama.

4. Doa Ruku yang Shahih

Doa ini merupakan salah satu yang shahih-nya tidak perlu diragukan, karena periwayat hadits-nya adalah Bukhari dan Muslim. Penjelasan dari para ulama bahwa doa ini paling sering Rasulullah SAW baca dalam ruku dan sujud beliau, yang berbunyi:

“Subhaanaka alloohumma rabbana wa bihamdika allahummaghfirlii.”

Dan artinya: “Maha suci Engkau, Ya Allah

 Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu. Ya Allah ampunilah hamba.”

Menurut sumbernya, yakni hadits riwayat Bukhari dan Muslim, doa ini banyak Rasulullah SAW baca dalam rangka melaksanakan perintah dari Allah SWT dalam ayat 3 Surat An Nashr.

Keutamaan dalam Ruku

Setiap gerakan dalam sholat memiliki beragam keutamaan yang memberikan manfaat dan amalan baik kepada yang mengerjakannya. Termasuk i’tidal dan sujud, bahkan tidak terkecuali ruku. Sebuah hadits ada yang menerangkan tentang salah satu keutamaan tersebut.

Menurut hadits tersebut, bahwa dosa yang seorang manusia miliki terletak pada pundaknya. Jadi saat orang tersebut melakukan ruku setiap kali dia sholat, maka dosa-dosanya pun berguguran dari atas bahunya. Berikut adalah arti dari hadits tersebut:

“Sesungguhnya, bila seorang hamba berdiri menunaikan sholat dengan seluruh dosa-dosanya yang datang dan terletak di atas bahunya. Setiap kali hamba tersebut melaksanakan ruku dan sujud (dalam sholat), maka dosa-dosanya tersebut pun berjatuhan dari dirinya.” (Silsilah al-hadits ash-Shahih (1398)).

Jadi hendaknya resapi, hayati, dan nikmati saja setiap melakukan ruku maupun sujud dalam setiap sholat. Sebab sesungguhnya terdapat berbagai macam keutamaan yang oleh seorang muslim bisa peroleh dengan itu.

Begitu pula dengan pelaksanaan gerakan sujud, terdapat keutamaan di sana. Sebagaimana firman Allah SWT tentang hal itu dalam surat Al-Alaq ayat ke-19, dengan bunyi sebagai berikut:

“Kallaa, laa tuṭi'hu wasjud waqtarib.”

Dan artinya adalah: “Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya. Sujudlah dan dekatkanlah diri kamu kepada Tuhan yang Maha kuasa.”

Sebab dalam posisi sujud kala menunaikan sholat tersebutlah, sebenarnya merupakan saat-saat seorang hamba akan bisa terasa lebih dekat dengan Pencipta-nya, yaitu Allah SWT.

Mengenai kedekatan seorang hamba kepada Rabb-nya saat sujud pun juga ada dalam hadits riwayat Imam Muslim. Berdasarkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda demikian:

“Seorang hamba untuk bisa dalam keadaan paling dekat dengan keberadaan Rabb-nya, yaitu saat dia sedang melakukan sujud. Jadi perbanyak-banyaklah untuk berdoa pada kesempatan tersebut.”

Bacaan ruku tidak bisa terlewat, sebagaimana wajibnya gerakan ruku itu sendiri yang notabene merupakan rukun dalam sholat. Dalil yang menyatakan pelaksanaannya pun jelas. Meski ada amalan sholat lain yang tidak menyertakan ruku. Namun untuk sholat fardhu, itu sudah pasti.

Posting Komentar