pH Adalah Derajat Keasaman, Alat Pengukur, Indikator, Satuan, dan Arti Kepanjangan

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian dari pH Adalah Derajat Keasaman, Alat Pengukur, Indikator, Satuan, dan Arti Kepanjangan.

Air yang tampak bersih belum tentu sehat untuk Anda minum. Tergantung pada berapa kadar pH-nya. pH adalah indikator yang berguna untuk melihat tingkat keamanan air atau cairan lainnya terhadap tubuh manusia, hewan, maupun tumbuhan. Air dengan pH yang tidak tepat dapat mendatangkan penyakit.

Derajat keasaman pH bisa Anda ketahui melalui alat pengukur khusus. Tingkat keamanannya bagi tubuh juga bisa Anda ukur menggunakan rumus penentuan pH. Penting untuk mengetahui kadar pH dari setiap benda yang manusia pakai saat ini. Mana yang baik, terlalu asam, hingga yang paling berbahaya.

Arti Kepanjangan dari pH adalah?

Singkatan dari pH adalah "power of hydrogen" atau bisa juga "potential of hydrogen". Asal katanya dari Jerman, yakni “potenz” yang memiliki arti “pangkat” untuk “p”-nya. Sedangkan untuk “H”-nya menyimbolkan unsur kimia untuk hidrogen.

Singkatnya, kepanjangan dari pH bisa juga menjadi “pangkat hidrogen.” Ukuran kadar pH dalam air maupun larutan lain yang berbasis air menunjukkan besaran konsentrasi ion hidrogennya. Apakah suatu larutan atau cairan cenderung memiliki pH asam atau basa (pahit).

Tingkatan pH

Derajat keasaman yang terukur dalam cairan berskala dari 0 sampai 14. Apabila nilai pH-nya rendah, maka ion hidrogennya lebih banyak. Namun bila pH-nya tinggi, maka ion hidrogennya lebih sedikit. Ada tiga tingkatan derajat keasaman berdasarkan parameter nilai pH, yaitu:

  • Larutan terukur bersifat asam, ketika memiliki pH kurang dari 7.
  • Bersifat netral, saat nilai pH-nya adalah 7. pH air adalah 7. Air suling yang biasanya beredar untuk minum. Meski ada beberapa merk air mineral yang memiliki kadar pH lebih dari 7, sehingga cenderung terasa pahit.
  • Namun bila lebih dari angka 7, maka cairan tersebut basa atau alkali. pH alkali adalah lebih dari 7 sampai maksimalnya 14..

Contoh pH asam adalah produk cuka yang nilainya sekitar 2. Sedangkan, pH alkali adalah pemutih yang nilainya lebih-kurang 13,5.

pH Air Adalah?

Lebih jelasnya mengenai rentang nilai pH dalam kebanyakan air siap minum yang selama ini beredar adalah sekitar 6,5-8,5. Namun nilai pH dalam perairan yang masih alami, bila Anda rasakan langsung di tempatnya bisa saja berbeda. Jika nilainya lebih rendah, boleh jadi penyebabnya ialah hujan asam.

Namun bila angka dari alat pengukurnya lebih tinggi, ada kemungkinan karena berada dekat dengan daerah bebatuan gamping. Air dengan kadar basa yang berlebihan maupun terlalu asam mudah merusak alat-alat tertentu atau pipa. Bahkan umumnya bukanlah air yang sehat untuk Anda minum.

Meski air dengan pH netral adalah 7, kerap kali ada partikel-partikel yang bisa masuk dan mengubah pH-nya. Bisa saja terjadi perubahan pada nilainya hingga mencapai sekitar 8,5. Karenanya, pH dalam sumber-sumber air alami bisa variatif. Tergantung jenis batuan dan tanahnya.

Cara pH Mempengaruhi Air

Nilai pH berperan penting dalam menunjukkan sifat-sifat cairan atau berpengaruh terhadap fungsi air. Misalnya, logam berat yang berada dalam air pH rendah akan cenderung lebih beracun. Namun jika pH-nya tinggi, logam beratnya akan berkurang dan air tersebut jadi kurang beracun.

pH juga menandai tingkat kontaminasi dalam air atau adanya bakteri yang hidup dalam cairan. Umumnya, ketika pH-nya sangat tinggi atau terlalu rendah, penggunaan air tersebut tidak bisa sembarangan. Seperti air sadah yang mengandung banyak mineral dan menjadikannya sangat basa.

Namun air yang nilai pH-nya rendah justru bisa menyebabkan korosi terhadap pipa-pipa logam. Pada gilirannya ion-ion logam kemudian terekstrak ke dalam air, lalu membahayakan para penghuni rumah yang menggunakannya untuk air minum.

Indikator pH

Cara mengetahui perbedaan antara sifat-sifat setiap larutan, apakah asam, basa, atau bahkan netral adalah dengan indikator. Adanya indikator menjadi bantuan dalam penentuan nilai pH menurut perubahan warna.

Secara universal, indikator yang paling kerap setiap laboratorium gunakan adalah perubahan warna yang secara halus menunjukkan skala 1-14. Ada yang berbentuk cair, ada pula yang padat, yakni kertas lakmus. Kendati Anda pun bisa menggunakan pH elektronik yang menampilkan angka pH secara digital.

Cara Mengukur pH

Secara kasar, nilai pH sudah bisa Anda ukur cukup dengan kertas lakmus atau kertas jenis lainnya. Meski tidak akan spesifik seperti dengan alat digital. Namun minimal Anda dapat mengetahui tingkatan pH-nya cenderung basa atau asam melalui perubahan warna pada kertasnya.

Kisaran hasilnya tentu lebih sempit. Bila Anda ingin hasil yang lebih akurat, bisa menggunakan alat seperti pH meter. Namun tidak semua benda cair memiliki pH. Hanya jika ada airnya saja. Cairan-cairan seperti minyak nabati, alkohol murni, atau bensin tidak punya nilai pH.

Baca juga:

Fungsi dan Jenis pH Meter

1. Fungsi pH Meter

Fungsi pH meter jelas sebagai penentu tingkat keasaman atau kebasaan dalam suatu larutan dengan lebih spesifik dan akurat. Sembarang larutan atau cairan yang mengandung air, seperti air bersih, air untuk minum, air limbah pabrik, air sungai, air untuk hidroponik, dan lainnya.

Pengukuran terhadap pH air ini pun bisa Anda gunakan untuk mencari tahu tingkat kesuburan tanah pada tingkat-tingkat kedalaman tertentu. Termasuk besaran kadar sinar matahari, nitrogen, fosfor, serta kalium dalam tanah.

2. Jenis pH Meter

Alat yang berfungsi mengetahui kadar keasaman ini sendiri terdiri atas dua jenis, tergantung pada cara pembacaan dan peruntukannya. Berdasarkan cara membacanya, pH meter ada yang analog dan digital. Sementara itu bila berdasarkan peruntukannya, ada pH meter untuk air dan tanah.

Namun yang sekarang kerap orang-orang gunakan sehari-hari adalah pH meter model stick. Pembacaannya lebih gampang daripada pH meter lainnya. Ragam pH meter lain yang pemakaiannya juga terbilang sering yaitu pH meter air, tanah, dan suhu, serta pH meter aquarium.

Material dengan Perbedaan Skala pH

1. Material pH Asam

Karakteristik pH-nya pasti kurang dari 7, rasanya asam, bersifat korosif, mengubah warna lakmus menjadi merah, serta reaktif terhadap logam. Contohnya yaitu:

  • Anggur
  • Apel
  • Beragam jenis jeruk
  • Blueberry
  • Larutan HCl
  • Larutan H2SO4
  • Strawberry

2. Material ber-pH Basa

Sebagian besar adalah kebalikan dari asam. Setiap material ini memiliki nilai pH lebih dari 7, rasanya pahit dan cenderung bertekstur licin. Contohnya seperti:

  • Ammonia
  • Baking soda
  • Detergen
  • Larutan alkali
  • Pasta gigi
  • Sabun mandi
  • Sampo

3. Material pH Netral

Skala pH-nya lebih kurang berada pada angka 7. Sifat netralnya bisa karena kemurnian, atau perpaduan larutan asam dan basa. Contohnya adalah:

  • Air
  • Beragam jenis garam, termasuk garam dapur (NaCl)

Masyarakat awam tidak pernah tahu benda-benda konsumsi sehari-hari memiliki pH berapa. Sebab pH adalah kadar kemurnian dalam air yang hanya bisa terlihat lewat alat pengukur. Apakah bahkan air minum yang selama ini sering jadi konsumsi masyarakat mengandung penyakit atau tidak.

Posting Komentar