Gelas Kimia Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara menggunakannya

Gelas kimia merupakan alat laboratorium berbentuk silinder seperti gelas dengan mulut gelas meruncing sehingga memudahkan Anda ketika hendak menuang

Gelas kimia laboratorium atau mungkin Anda lebih mengenalnya dengan sebutan beaker glass, punya peran penting ketika melakukan percobaan di laboratorium. Bukan sekadar wadah, gelas ini digunakan untuk melarutkan sampel, serta mereaksikan. 

Bagi yang belum pernah melihat gelas kimia dan hanya mendengarnya saja, mungkin akan bingung dengan jenis alat gelas lainnya, yakni gelas ukur. Meskipun namanya hampir sama, faktanya keduanya berbeda, baik dari kegunaan maupun bentuknya. 

Pengertian Gelas Kimia Laboratorium

Gelas kimia merupakan alat laboratorium berbentuk silinder seperti gelas dengan mulut gelas meruncing sehingga memudahkan Anda ketika hendak menuang cairan. Gelas ini punya tulisan angka yang menunjukkan volume, namun ketelitiannya tidak seteliti gelas ukur dan tidak bisa untuk mengukur. 

Tersedia berbagai ukuran mulai dari 50 ml hingga 2000 ml. Harganya berbeda tergantung merek, mulai dari belasan ribu hingga ratusan ribu rupiah, ukuran 2000 ml sekitar 140 ribu rupiah. Ada dua jenis gelas kimia, yaitu dari segi bentuk dan bahan.

Ada bentuk low farm dan tall farm. Tall farm proporsinya lebih tinggi daripada low farm. Dari segi bahan, ada gelas kimia yang terbuat dari plastik, ada pula yang terbuat dari kaca jenis borosilikat yang sifatnya bisa tahan panas, bahan kimia, dan tidak mudah tergores. 

Fungsi Gelas Kimia di Laboratorium

Fungsi gelas kimia di laboratorium adalah untuk wadah untuk menampung bahan atau sampel sementara sebelum digunakan atau direaksikan, contoh menampung sementara natrium tiosulfat dan asam klorida. Selain itu, gelas kimia bisa jadi alat bantu untuk melakukan suatu pengujian. 

Contoh, pada percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Gelas kimia menjadi wadah untuk mereaksikan zat kimia natrium tiosulfat yang dipanaskan 40 derajat celcius yang kemudian ditambah asam klorida hingga zat kimia yang awalnya bening berubah menjadi keruh.

Baca juga:

Cara Menggunakan Gelas Kimia

Sebelum Anda menggunakan gelas kimia, pastikan gelas kimia telah steril, bersih, dan kering. Letakkan gelas kimia pada meja, kemudian tuang bahan cair atau padat ke dalam gelas menggunakan alat yang tepat. Apabila hendak menambahkan larutan maka harus menggunakan gelas ukur atau pipet.

Apabila Anda hendak melarutkan suatu sampel padat, maka pakai alat neraca untuk menentukan jumlah sampel yang pas. Begitu pula ketika hendak menambah atau mengurangi bahan, jangan langsung menggunakan patokan angka pada gelas kimia, tetap gunakan pipet atau buret. 

Setelah menggunakan gelas kimia, Anda perlu membersihkan gelas kimia. Caranya sama dengan jenis alat laboratorium kaca lainnya. Gunakan sabun cuci, sikat gelas, bilas dengan air bersih dan mengalir, kemudian bilas lagi menggunakan akuades. Keringkan menggunakan oven, kemudian simpan. 

Apa Perbedaan Gelas Kimia dengan Gelas Ukur?

Perbedaan yang jelas terlihat adalah bentuknya. Gelas ukur kimia lebih pendek daripada gelas ukur. Bentuknya juga sangat berbeda, gelas ukur bentuk silinder tinggi dengan basis berbentuk lingkaran atau segi lima, sedangkan gelas kimia bentuknya silinder saja seperti gelas.

Perbedaan kedua adalah dari fungsinya, gelas ukur jelas untuk mengukur volume, sedangkan gelas kimia bisa untuk mereaksikan atau melarutkan zat kimia. Meskipun gelas kimia mempunyai tulisan angka, untuk mengukur volume tetap menggunakan gelas ukur. 

Gunakan gelas kimia dan gelas ukur dengan semestinya. Gelas kimia laboratorium tidak bisa Anda gunakan untuk mengukur, sehingga gunakan pipet atau gelas ukur untuk membantu menentukan ukuran yang tepat. Tetap ikuti aturan dan prosedur kerja di laboratorium agar aman. 

Posting Komentar