Pengertian Buret Laboratorium: Fungsi, Jenis dan Cara Menggunakannya
Tahukah Anda tentang buret laboratorium, baik bentuk, fungsi, bagian-bagian maupun cara menggunakan jenisnya? Salah satu alat yang membantu kelancaran cara kerja dalam laboratorium ini adalah benda yang penting bagi orang-orang lab. Meski masyarakat awam jarang menjumpainya.
Pengertian Buret Laboratorium Adalah?
Buret Laboratorium Adalah Salah satu bagian terpenting dalam kegiatan yang identik dengan para kimiawan ini adalah benda berbentuk silinder dengan bahan kaca. Terdapat garis-garis ukur pada badannya, dengan bagian bawah yang memiliki semacam sumbatan keran.
Sumbatan ini menjaga besaran tetesan yang harus keluar untuk eksperimen, supaya ukurannya tepat dan presisi. Inilah keunikan dari bentuk buret lab sebagai alat tetes dengan tambahan sumbatan keran. Bahkan akurasi buret kelas A bisa sampai 0,05 cm3.
Fungsi Buret Laboratorium
Secara umum, fungsi buret di laboratorium adalah untuk menandai volume bahan eksperimen mulai dari nol, hingga meningkat ke bawah. Bentuk buret alat laboratorium yakni berupa tabung kaca kecil yang bertingkat dan panjang.
Pada bagian bawah tabung ini terdapat stopcock dengan keran, dan tabung kapiler meruncing pada ujung paling bawah. Ukuran buret yang paling standar adalah 50,00 mL cairan. Ada buret lab lain yang lebih besar atau kecil dari ini, tetapi penggunaannya khusus.
Cairan dalam buret atau yang biasa disebut sebagai meniskus memiliki bentuk melengkung. Dengan cairan inilah fungsi buret di laboratorium, yakni membantu penetesan reagen cair sesuai kebutuhan eksperimen agar volumenya akurat atau presisi. Khususnya dalam titrasi.
Jenis-Jenis Buret Lab Equipment
1. Buret Amberglas
Amberglas adalah buret terbuat dari kaca sebagai bahannya. Warnanya biasanya agak gelap atau cokelat, dan berfungsi khusus untuk larutan yang gampang teroksidasi cahaya matahari. Misalnya, larutan seperti iodium atau Kalium permanganat.
2. Buret Asam
Sebagaimana namanya, penggunaan lab burette dengan desain cerat kaca ini untuk larutan-larutan yang punya sifat asam seperti HNO3 dan HCl. Selain itu juga untuk Tiosulfat yang netral, serta larutan pengoksid yakni KCrO4.
3. Buret Basa
Kebalikan dari yang sebelumnya, jenis ini diperuntukkan larutan-larutan seperti NaOH, KOH, dll yang sifatnya basa. Bentuknya terdapat cerat karet pada bagian ujung, dengan bola kaca sebagai kerannya.
4. Buret Digital
Desainnya mirip dengan jarum suntik, dengan laras dan pendorongnya yang terbuat dari kaca. Pendorong juga mengandung polietilen atau material plastik lain yang tahan cairan berbahaya, untuk mencegah cairan korosif pada kaca. Tidak terkecuali pula larutan alkali.
Baca juga:
- pH Adalah Derajat Keasaman, Alat Pengukur, Indikator, Satuan, dan Arti Kepanjangan
- Hot Plate Laboratorium: Pengertian, Prinsip Kerja, Jenis dan Cara Menggunakannya
- Corong Laboratorium: Pengertian, Fungsi, Cara Penggunaan dan Jenisnya
5. Buret Klasik
Dengan berbagai versi modifikasinya, burek klasik juga disebut pula buret Hempel, Bunte, Winkler, dan Tutweiler. Terdapat water jacket yang menyelimuti buret, sehingga cukup melindunginya dari perubahan suhu. Pada bagian atasnya ada katup. Jadi buret bisa terhubung menuju ke pipet absorpsi.
6. Buret Piston
Buret ini juga menyerupai jarum suntik, tetapi dengan lubang pendorong dan presisi. Buret Piston bisa berfungsi dengan mengoperasikannya secara manual, atau bisa juga dengan menggerakkannya.
7. Buret Universal
Buret in lab ini adalah yang paling umum dan dapat mengatasi segala jenis larutan. Mulai dari yang sifatnya asam hingga basa. Serat ujungnya juga menggunakan bahan dari teflon.
Cara Menggunakan Buret in Lab
Caranya terbilang sederhana, tetapi butuh ketelitian, karena Anda mesti membaca informasi yang terdapat pada bagian skala pengukuran. Apapun cairan yang volumenya Anda ukur juga harus benar-benar bersih dari gelembung dari dasar sampai atas. Jadi hasilnya bisa akurat.
Pastikan juga bagian keran pada buret tidak akan bocor dan mudah Anda putar. Setelah Anda pakai, bilas buret dengan larutan khusus untuk membersihkannya dari sisa-sisa. Baru kemudian Anda bisa menggunakannya lagi untuk cairan lainnya.
Buret laboratorium pada dasarnya adalah alat bantu untuk mengukur besaran cairan yang hendak Anda gunakan dalam eksperimen sesuai kebutuhan. Oleh karena itu terdapat skala pengukuran dan kran pada bagian bawah tabungnya.
Posting Komentar untuk "Pengertian Buret Laboratorium: Fungsi, Jenis dan Cara Menggunakannya"