Pengertian Interaksi Sosial Adalah: Bentuk, Ciri, Syarat dan Faktornya

Dalam artian harfiahnya, pengertian interaksi sosial adalah sebuah hubungan yang mengandung kedinamisan timbal-balik.

Interaksi sosial tidak akan terhindarkan dari dulu hingga kini, karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Belajar memahami pengertian interaksi sosial termasuk pula mengetahui pengertian faktor pendorong terjadinya interaksi sosial di lingkungan masyarakat.

Ada beberapa ahli yang tidak ketinggalan pula mengemukakan pendapat mereka terkait apa yg dimaksud dengan berhubungan sosial antar manusia ini. Bagaimana pula dengan maksud dari asimilasi, asosiatif dan disosiatif beserta contohnya di masyarakat?

Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial bagi Manusia!

Dalam artian harfiahnya, pengertian interaksi sosial adalah sebuah hubungan yang mengandung kedinamisan timbal-balik. Hubungan ini mencakup antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun antar sesama kelompok.

Interaksinya pun bisa dalam bentuk kerja sama, rivalitas atau persaingan, bahkan pertikaian. Selama ada tindakan atau aksi yang saling berbalas, maka itu bisa menjadi interaksi. Meski tidak semuanya baik. Namun sama-sama saling mempengaruhi.

Pengertian Interaksi Sosial dari Para Ahli

Setidaknya ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian dari interaksi sosial, yaitu:

1. Bonner

Menurutnya, interaksi sosial adalah kondisi dua pihak atau lebih yang saling berhubungan melalui aksi dari salah satu individu. Aksi tersebut kemudian bisa mempengaruhi atau mengubah hidup individu lainnya.

2. Gilin

Sedangkan menurut Gillin, interaksi sosial ialah kedinamisan hubungan sosial antar individu, dengan kelompok lain, maupun kelompok dengan kelompok. Hubungan yang terjalin karena ketidakmampuan mendasar bagi manusia untuk tidak melibatkan orang lain dalam hidupnya.

3. Murdiyatmo dan Handayani

Berdasarkan yang mereka jelaskan, interaksi sosial adalah hubungan yang seseorang bangun dengan orang lain dalam sebuah proses kehidupan. Di dalamnya kemudian terbangun pula struktur sosial yang berisi hubungan saling memengaruhi satu sama lain.

4. Soerjono Soekanto

Namun apakah pengertian interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto? Yakni sebuah proses sosial tentang cara menjalin hubungan antara seorang individu dan suatu kelompok, dengan tujuan pembangunan sistem hubungan sosial.

5. Walgito

Pendapatnya sendiri cenderung mengarah pada adanya relasi timbal-balik dalam sebuah interaksi sosial yang akan mempengaruhi individu maupun kelompok. Bahkan bisa juga memberikan dampak pada satu kelompok dengan kelompok yang lainnya, karena mereka saling berhubungan.

Bentuk Interaksi Sosial Positif (Asosiatif)

Segala implementasi interaksi sosial yang bersifat positif termasuk dalam bentuk asosiatif. Hubungannya mengarah pada kebaikan, atau bertujuan menjalin kerja sama untuk sama-sama mencapai tujuan yang baik. Misalnya:

1. Akomodasi

Bentuk akomodasi berkaitan dengan upaya menengahi suatu situasi konflik antara dua pihak atau lebih, semata-mata agar tidak terjadi ketegangan. Contoh penerapan akomodasi ada beberapa macam, antara lain:

a. Ajudikasi

Contoh cara menyelesaikan konflik sosial menggunakan proses ajudikasi yaitu dalam kasus perceraian, penipuan, korupsi, pembunuhan, pencemaran nama baik, hingga pelanggaran hak cipta.

b. Arbitrase

Contoh dari penerapannya sering Anda lihat pada seorang guru BK yang menengahi dua siswa yang saling bertengkar. Guru BK menjadi pihak ketiga yang dapat memberi keputusan mengikat yang tidak bisa kedua siswa tersebut ganggu gugat.

c. Kompromi

Penyelesaian perselisihan dengan kompromi akan berupaya mencari jalan tengah agar kedua belah pihak bisa sama-sama sepakat, tanpa mengunggulkan salah satu.

d. Konsiliasi

Hampir sama seperti kompromi, tetapi implementasinya untuk kasus-kasus sengketa. Hampir serupa arbitrase juga, tetapi pihak ketiganya bukanlah pemberi keputusan yang mengikat, melainkan hanya sebagai pihak yang netral.

e. Mediasi

Bentuk ini juga boleh jadi seolah sama seperti konsiliasi, karena mengandalkan pihak ketiga dengan status netral. Namun, mediatornya menengahi perselisihan yang melibatkan sebuah kelompok tertentu terhadap kelompok lainnya. Serupa, tetapi tidak sama.

f. Stalemate

Bila melihat contoh penerapan stalemate, barangkali sepintas mirip seperti gencatan senjata. Ketika dua pihak yang saling bertikai tiba-tiba berhenti karena sama-sama menghadapi satu peristiwa bersama.

Baca juga:

2. Akulturasi

Akulturasi juga banyak contohnya dalam negeri ini. Ketika adanya unsur-unsur baru pada masa sekarang yang mendapat penerimaan baik, namun ciri khas dari unsur yang lama tidak hilang. Misalnya adanya bangunan masjid dengan kubah yang mirip tempat ibadah umat Hindu.

3. Asimilasi

Asimilasi mungkin terkesan lebih banyak menghapuskan ciri khas dari budaya lama dan menggantikannya dengan bentuk budaya baru. Bahkan menerapkannya ke keseharian. Misalnya seperti ras-ras lama Benua Asia yang kini telah menjadi ras baru, pada corak rumah, pun pernikahan.

4. Kerja sama

Asosiatif kerjasama menunjukkan adanya penyelesaian suatu pekerjaan secara bersama-sama oleh banyak orang dalam satu kelompok. Mereka saling bahu-membahu untuk mewujudkan satu tujuan bersama. Contoh interaksi sosial gotong royong termasuk sebagai kerja sama.

5. Toleransi

Sikap saling toleransi adalah keindahan di lingkungan masyarakat majemuk seperti Indonesia. Adanya keterbukaan untuk sama-sama menghargai dan menghormati perbedaan satu sama lain, hingga tolong-menolong tanpa mempedulikan apapun suku, agama, dan rasnya.

Bentuk Interaksi Sosial Negatif (Disosiatif)

Disosiatif, mudahnya adalah interaksi sosial yang cenderung mengarah pada hal-hal negatif, dapat memicu konflik, pertengkaran, atau permusuhan. Ini bisa terjadi antar individu dalam sebuah kelompok maupun antarkelompok. Meski ada pula yang baik.

1. Kompetisi, Rivalitas, atau Persaingan

Meski kompetisi malah banyak mengandung nilai positif, tetapi tetap termasuk dalam disosiatif, karena sisi persaingannya. Rivalitas untuk sama-sama memenangkan sesuatu demi keuntungan pihaknya dalam bidang tertentu. Misalnya dalam olimpiade olahraga.

2. Kontravensi

Penentangan terhadap sesuatu secara sembunyi-sembunyi adalah kontravensi. Orang yang melakukannya tampak sering menyangkal tanpa alasan yang jelas, karena pendiriannya berbeda dengan kalangan tertentu. Misalnya, praktik-praktik manipulatif dan membocorkan rahasia teman.

3. Pertentangan, Perselisihan, atau Pertikaian

Anda bisa menganggap ini adalah puncak interaksi sosial yang paling bermasalah. Sudah bukan lagi diam-diam seperti kontravensi, melainkan menentang secara terang-terangan atau terbuka. Ada kemarahan yang meluap-luap pula pada titik ini, hingga bisa melukai.

Apa Saja Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Sebuah hubungan dapat teridentifikasi sebagai interaksi sosial saat memiliki ciri-ciri berikut:

  • Masing-masing yang terlibat dalam pembicaraan punya tujuan sendiri. Meskipun tujuannya tidak sama.
  • Orang-orang tersebut saling berkomunikasi dengan cara yang mereka tahu, baik simbol, bahasa, kode, lambang, atau apapun itu.
  • Pelakunya tentu saja ada dua orang hingga lebih.

Syarat Interaksi Sosial

1. Kontak Sosial

Merujuk pada sebuah langkah awal sebelum kemudian interaksi sosial bisa terwujud. Singkatnya, kontak sosial adalah pertemuan dua pihak atau lebih.

2. Komunikasi

Maksudnya adalah adanya pertukaran pesan atau percakapan dari seseorang dengan orang lain dalam sebuah hubungan, pergaulan, atau pertemuan.

3. Tindakan Sosial

Tahapan lebih lanjut setelah berkomunikasi. Bukan hanya saling bercakap-cakap, melainkan juga ada aksi-reaksi berupa sentuhan fisik.

Faktor Interaksi Sosial Bisa Terjadi

Pengertian dari faktor pendorong terjadinya interaksi sosial adalah sebab-musabab, alasan, motif, atau pemicu sehingga dua pihak atau lebih saling berinteraksi. Seperti:

  • Empati
  • Identifikasi
  • Imitasi
  • Simpati
  • Sugesti

Pengertian interaksi sosial adalah cara bagi manusia untuk saling melibatkan orang lain dalam kehidupan dan sama-sama mempermudah keseharian masing-masing. Meski keterlibatan tersebut tidak melulu positif. Namun interaksi sosial di masyarakat semestinya berlangsung dengan sehat.

Posting Komentar