Tabung Reaksi Laboratorium, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Tabung reaksi merupakan alat laboratorium yang sangat sering digunakan. Alat ini terbuat dari kaca atau yang tersedia dalam beberapa ukuran

Mengenal alat laboratorium adalah pengetahuan awal yang wajib Anda pahami sebelum melakukan praktikum di laboratorium, salah satunya tabung reaksi laboratorium. Masih bingung tabung reaksi itu yang seperti apa, fungsi, dan cara menggunakannya? Simak penjelasan lengkap berikut. 

Gambaran Umum Alat Laboratorium Tabung Reaksi

Tabung reaksi merupakan alat laboratorium yang sangat sering digunakan. Alat ini terbuat dari kaca atau yang tersedia dalam beberapa ukuran, seperti 16 x 150 mm atau 13x100 mm. Bentuknya silindris dan biasanya satu set dengan rak kayu atau alumunium untuk menaruh tabung reaksi.

Tabung reaksi ini termasuk salah satu alat laboratorium yang sangat mudah Anda temukan di pasaran, tersedia berbagai merek dan harga. Harganya ada yang dibawah Rp10.000 per tabung, ada pula yang puluhan ribu rupiah. Harga tersebut tergantung ukuran dan merek tabung reaksi.

Dalam penggunaan tabung reaksi biasanya ditutup menggunakan kapas, penutup plastik atau metal, serta alumunium foil. Penyimpanan dan pembersihan alat ini kurang lebih sama dengan alat laboratorium kaca atau gelas lainnya.

Cuci menggunakan cairan khusus, sikat tabung reaksi, lalu dikeringkan biasa atau pakai oven suhu 60 derajat, kemudian disimpan. Tabung reaksi bisa disimpan pada lemari khusus yang kering dan bersih. Hati-hati ketika menyimpan, karena banyak alat laboratorium lainnya yang juga rawan pecah. 

Fungsi Tabung Reaksi Laboratorium

Fungsi umum tabung reaksi adalah untuk menampung cairan atau zat ketika melakukan penelitian atau praktikum. Selain itu, bisa menjadi wadah untuk mengembangkan media. Bagaimana lengkapnya? Berikut beberapa fungsi tabung reaksi, beserta contohnya. 

1. Sebagai Wadah Zat Kimia dan Menampung Reaksi Kimia

Fungsi pertama alat laboratorium tabung reaksi adalah sebagai wadah zat kimia yang nantinya dapat direaksikan dengan zat kimia lainnya sehingga Anda mampu mengidentifikasi reaksi yang dihasilkan oleh zat kimia. 

Contoh, percobaan reaksi kimia menggunakan tiga tabung reaksi yang masing-masing diberi senyawa kalium permanganat dengan asam sulfat, lalu masing-masing tabung ditambahkan pereaksi seperti, akuades, natrium sulfit, dan asam oksalat. 

Setelah menambah pereaksi dan didiamkan sekitar 15 menit, ketiganya akan menghasilkan reaksi kimia yang berbeda. Ada yang warna zat kimianya masih sama, yaitu ungu pekat, ada juga yang berubah menjadi bening dan menghasilkan endapan. 

Baca juga:

2. Wadah untuk Membuat Media 

Membuat media biasanya dilakukan pertama kali sebelum melakukan eksperimen. Media memiliki fungsi menumbuhkan, menyuburkan, atau menghitung mikroba, serta untuk menumbuhkan spesies mikroba tertentu. Tabung reaksi bisa untuk membuat media tegak atau miring. 

Contoh pembuatan media yang dimasukkan pada tabung reaksi yaitu membuat media dari nutrient agar, malt ekstrak, brilliant green bile broth, dan lactose broth. Nantinya tabung reaksi yang berisi media-media tersebut akan melalui sterilisasi autoclave dan penyimpanan sebelum digunakan. 

Cara Menggunakan Alat Laboratorium Tabung Reaksi

Panaskan tabung reaksi menggunakan bunsen spiritus sambil menggerakkan tabung reaksi. Jangan pegang tabung reaksi menggunakan tangan kosong, gunakan penjepit kayu untuk menghindari bahaya panas atau zat kimia. Apabila hendak mengambil kultur, maka panaskan dahulu mulut tabung reaksi.

Ketika di laboratorium, Anda perlu hati-hati karena banyak zat berbahaya, bersifat mudah terbakar, korosif, dan lain-lain. Selain itu, kesalahan sederhana bisa menyebabkan eksperimen gagal. Contoh, posisi tangan salah ketika membuka tutup tabung reaksi sehingga memengaruhi jumlah mikroba. 

Oleh karena itu, harus benar-benar mengikuti aturan yang berlaku. Seperti menggunakan sarung tangan, mengambil tabung reaksi laboratorium dengan penjepit, menutup dan membuka tabung reaksi dengan jari kelingking, dan lain sebagainya.

Posting Komentar