Apa Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk? Berikut Jawabannya!

Ulasan unsur intrinsik novel Ronggeng Dukuh Paruk ini bisa menjadi cara ringkas kamu untuk mengetahui isinya. Baca disini untuk cari tahu!

Dalam setiap novel terdapat unsur intrinsik yang bisa kamu temukan. Unsur-unsur ini tentunya sangat beragam mencakup cerita dari sebuah novel yang kamu baca. Hal ini juga sama pada unsur intrinsik novel Ronggeng Dukuh Paruk.

Novel karya Ahmad Tohari ini tentunya sudah sangat terkenal sehingga cukup banyak dibahas pada pelajaran sekolah. Kamu juga bisa membaca ulasan terkait unsur intrinsik dari novel Ronggeng Dukuh Paruk di bawah.

Apa saja Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk?

Terdapat beberapa unsur penting utama yang terkandung dalam novel Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Adapun unsur intrinsik dari novel Ronggeng Dukuh Paruk ini mencakup tema, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang hingga amanat.

Berikut ini merupakan unsur yang terkandung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yang bisa kamu temukan:

1. Tema

Novel Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat tema terkait cinta, budaya dan adat istiadat. Berlatar belakang tempat Dukuh Paruk yang menerapkan adat istiadat serta kebudayaan yang masih kental.

Selain itu, kamu juga akan menemukan kisah cinta asmara dari seorang pemuda bernama Rasus dengan seorang penari Ronggeng yang bernama Srintil.

2. Penokohan Para Tokoh

Terdapat beberapa tokoh dengan berbagai macam karakter serta kepribadiannya masing-masing bisa kamu temukan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk. Adapun penokohan dari dua karakter utama, yakni Srintil dan Rasus seperti berikut:

Srintil. Srintil merupakan tokoh utama yang bisa kamu temukan dalam novel tersebut. Penulis menceritakan dengan baik tokoh ini mulai dari kecil hingga beranjak dewasa.

Pada saat kecil Srintil memiliki karakter yang centil dan ketika beranjak dewasa karakter yang penulis sematkan mengarah pada sifat penyayang, suka menolong hingga mudah percaya pada orang lain.

Rasus. Berbeda dengan Srintil yang memiliki sifat seperti pada anak umumnya, Rasus ketika kecil memiliki sifat yang tidak sabaran dan emosional.

Namun, dibalik sifat yang jahat itu, Rasus memiliki kecerdasan yang luar biasa dibandingkan teman lainnya. Beranjak dewasa, Rasus sebagai pemuda Dukuh Paruk memiliki sifat penokohan yang pendendam.

Namun, penulis juga tidak lupa untuk menyertakan sifat pemberani dimana hal ini bisa kamu baca dari kutipan “Kopral Pujo tidak lebih berani daripadaku.”

3. Alur

Alur novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari ini menggunakan alur campuran. Pada novel ini kamu akan menemukan alur maju dan alur mundur dalam cerita. Hal ini tentunya membuat kamu perlu membaca novel ini secara saksama.

Baca juga:

4. Latar Tempat dan Waktu

Terdapat beberapa latar tempat dan waktu yang bisa kamu temukan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk. Latar-latar ini tentunya menyesuaikan dengan tema hingga suasana dari narasi alur cerita.

Adapun latar tempat dari novel Ronggeng Dukuh Paruk, yakni:

  • Di Dukuh Paruk
  • Di tepi kampung
  • Rumah Batu/ Markas Tentara
  • Rumah Nenek Rasun
  • Warung lontong
  • Di makam
  • Rumah Kartareja
  • Lapangan kecamatan dawuan
  • Alas Wangsal
  • Kantor polisi
  • Desa Dawuan
  • Pasar Dawuan

Kemudian untuk latar waktu dalam novel Ronggeng ini bisa kamu temukan pada tahun 1963, 1964, 1966 hingga 1970. Selain itu, terdapat juga latar waktu ketika musim kemarau.

5. Gaya Bahasa

Di dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk ini kamu akan menemukan beberapa gaya bahasa yang unik dan tradisional. Hal ini mengingat beberapa penggunaan bahasa, khususnya bahasa Jawa yang bahkan terjemahannya tidak ada.

Tentunya ini akan membuat para pembaca sedikit kesulitan dalam memaknai beberapa kata tersebut. Namun, hal ini juga bisa saja penulis hanya mengarang tanpa memiliki arti tertentu.

6.Sudut Pandang

Terdapat beberapa sudut pandang yang terkandung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, yakni: 

Menggunakan sudut pandang orang pertama karena menggunakan kata “aku” yang mana tokoh aku itu adalah Rasus.

Menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini bisa kamu lihat dari beberapa percakapan yang menggunakan kata “dia, -nya serta penyebutan nama masing-masing tokoh”,

7. Amanat

Amanat novel Ronggeng Dukuh Paruk yang bisa kamu temukan dan baca dalam novel bahwa jangan melihat orang lain dengan sebelah mata. Namun lihat orang dari dalamnya, yakni hati, sifat dan pikiran.

Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan amanat untuk jangan mudah terbuai dan terhasut oleh ucapan orang lain. Karena itu, sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak mudah terkecoh.

Demikian penjelasan terkait unsur intrinsik novel Ronggeng Dukuh Paruk yang bisa kamu temukan. Beberapa unsur ini tentunya menjadi pilar penting untuk terbentuknya suatu novel.

Posting Komentar