Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah : Pembagian, Ruang Lingkup, Konsep (Menurut Para Ahli)

Pengertian Ilmu Ekonomi Secara Umum, Tujuan dan Manfaat Ilmu Ekonomi, Sejarah Ilmu Ekonomi, Konsep Ilmu Ekonomi, Ruang Lingkup dan Pembagian Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi - Di dunia yang semakin modern, dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan kebutuhan manusia yang begitu cepat, tak satupun negara atau manusia mampu melepaskan diri dari masalah ekonomi.

Masalah ekonomi yang dihadapi manusia atau negara terus berkembang semakin kompleks (rumit), dan bahkan akan mempersulit kehidupan manusia apabila tidak ditangani secara rasional dan sistematis (nalar dan runtut). Salah satu alat yang dianggap dapat membantu pemecahan masalah ekonomi secara nalar dan runtut adalah ilmu ekonomi.

Apa itu ilmu ekonomi ? Bagaimana konsep ilmu ekonomi ? apa saja ruang lingkup atau pembagian dalam ilmu ekonomi ? Bagaimana sejarah ilmu ekonomi ? Apa tujuan dan manfaat ilmu ekonomi ?. Penulis akan berusaha untuk menjawab seluruh pertanyaan diatas dengan merangkum materi dari sumber bacaan favorit pribadi.

Pengertian Ilmu Ekonomi Secara Umum

Ilustrasi Ekonomi Penjual dan Pembeli

Istilah "ekonomi" berasal dari kata "oikonomeia" (Bahasa Yunani). Oikonomeia terdiri dari dua kata "oikos" dan "nomos". Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti norma atau aturan. Dengan demikian, ekonomi berarti aturan mengenai rumah tangga. Selanjutnya, yang dimaksud ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengatur rumah tangga dalam memenuhi kebutuhannya.

IImu ekonomi terus berkembang, dan pada akhirnya ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tindakan atau usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam rangka mencapai kemakmuran.

Sedangkan kaitannya dengan sumber alam, ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumber alam yang ada guna memenuhi kebutuhannya untuk mencapai kemakmuran.

Baca Juga : Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro


Tujuan dan Manfaat Ilmu Ekonomi

Ilustrasi Tujuan dan Manfaat Ilmu Ekonomi

Berdasarkan pengertian/definisi tersebut, ilmu ekonomi mempunyai tugas menjelaskan secara sistematis gejala-gejala ekonomi yang timbul dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan sumber alam yang tersedia di burmi ini. Di samping itu, di dalam definisi ilmu ekonomi tersebut juga terkandung beberapa pengertian pokok berikut.
  • Usaha Manusia, ialah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu (barang/jasa) guna memenuhi kebutuhannya. 
  • Kebutuhan Manusia, ialah segala keinginan yang dirasakan manusia yang memerlukan pemenuhan untuk mencapai kepuasan. 
  • Sumber Alam, ialah segala sesuatu yang disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. 
  • Kemakmuran, ialah suatu keadaan yang menunjukkan adanya keseimbangan antara alat pemuas dan kebutuhan.

Di antara keempat pengertian pokok tersebut, kemakmuran merupakan hal yang amat penting untuk diperhatikan, dan bahkan merupakan sasaran dari ilmu ekonomi itu sendiri. Permasalahannya, bagaimana ilmu ekonomi dapat membantu masyarakat mencapai kemakmuran tersebut? Telah kita ketahui bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas jumlahnya, sedangkan alat pemuasnya terbatas jumlahnya.

Oleh karena itu, keseimbangan antara kebutuhan manusia dan alat pemuasnya tidak akan pernah terjadi. Dengan kata lain, kemakmuran masyarakat itu tidak akan pernah tercapai. Namun demikian manusia harus terus berusaha mendekati kemalkmuran tersebut, hingga dicapai masyarakat yang mendekati makmur secara umum (menyeluruh).

Untuk mencapai masyarakat yang mendekati makmur, ada dua hal yang harus diusahakan oleh manusia.

a. Memilih dan Mengatur Kebutuhan 

Dalam hal ini manusia harus mampu memilih dan mengatur kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan yang tidak perlu dipenuhi. Kemudian berusaha memenuhi kebutuhan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi.

b. Perluasan Produksi 

Manusia harus selalu mengadakan perluasan produksi dalam mengolah sumber alam untuk menghasilkan alat pemuas kebutuhan. Dalam hal ini manusia harus berusaha memanfaatkan sumber alam seefisien dan seefektif mungkin. Begitu pula dalam menggunakan alat pemuas kebutuhan harus diusahakan seekonomis mungkin, sehingga setiap alat yang dimiliki harus menghasilkan kepuasan yang maksimum.

Dengan mengusahakan kedua hal tersebut diharapkan manusia akan mampu mendekati kemakmuran. Di sinilah ilmu ekonomi dengan berbagai teorinya diharapkan dapat memberikan pedoman bagi manusia dalam memilih dan mengatur kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan yang seharusnya dipenuhi.

Di samping itu juga diharapkan ilmu ekonomi mampu membantu manusia dalam menmilih dan memecahkan berbagai alternatif usaha yang seharusnya dilakukan manusia untuk menghasilkan alat pemuas yang memang benar-benar dibutuhkan manusia. Untuk lebih memahami tentang sumbangan/ peran ilmu ekonomi dalam mewujudkan kemaknmuran masyarakat, kita perlu membahas lebih lanjut isi materi ilmu ekonomi, baik yang menyangkut teori-teori maupun aplikasi (penerapan) nya.

Sejarah Ilmu Ekonomi

Ilustrasi Sejarah Ilmu Ekonomi

Pada dasarnya ilmu ekonomi bersumber dari pengetahuan- pengetahuan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat. Semenjak masyarakat primitif sebenarnya telah ada pengetahuan ekonomi. Karena masyarakat primitif pun telah melakukan berbagai kegiatan ekonomi, meskipun masih sangat sederhana. Namun demikian, pengetahuan- pengetahuan ekonomi ini baru tersusun secara sistematis sebagai suatu ilmu pada abad ke-18.

Pada masyarakat primitif, kebutuhan hidupnya masih sangat sederhana. Dengan sumber alam yang ada dan dengan usahanya sendiri masyarakat ini selalu dapat memenuhi kebutuhan yang mereka rasakan. Jika mereka butuh makan, tinggal mengambil buah-buahan yang ada di sekitarnya. Mau tidur, tinggal mencari gua-gua atau tempat yang ada yang mereka suka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masyarakat primitif hampir tidak pernah menghadapi masalah pemenuhan kebutuhan atau masalah ekonomi.

Zaman terus berkembang. Kebutuhan manusia pun berkembang dengan cepatnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di pihak lain, perkembangan usaha manusia dalam menghasilkan barang (alat pemuas kebutuhan) ternyata tidak mampu mengimbangi perkembangan kebutuhannya. Akibatnya setiap orang merasakan adanya kebutuhan yang tak dapat dipenuhi dengan alat pemuas hasil usahanya sendiri.

Oleh karena itu agar kebutuhan mereka sama-sama terpenuhi, maka mereka berusaha mengadakan tukar menukar barang yang mereka hasilkan. Pada akhirnya muncullah pertukaran barang dengan barang yang lain di dalam kehidupan masyarakat. Pertukaran barang dengan barang itu kemudian dikenal dengan istilah barter atau pertukaran in-natura.

Pertukaran barter yang terjadi pada masyarakat primitif berkembang menjadi perdagangan. Dengan perdagangan ini kemudian muncullah pasar, spesialisasi kerja, dan uang. Dengan munculnya hal-hal tersebut maka pemenuhan kebutuhan manusia menjadi semakin rumit.

Lebih rumit lagi setelah muncul perdagangan internasional (ekspor-impor), bank, uang giral, sistem kredit, serta lembaga-lembaga penunjang kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, timbullah persoalan pemenuhan kebutuhan manusia yang melahirkan masalah ekonomi. Untuk pemecahan masalah ekonomi itu muncullah TImu Ekonomi'.

Orang yang pertama kali menyusun pengetahuan ekonomi secara sistematis adalah Adam Smith, sehingga melahirkan ilmu ekonomi. la menyusun ilmu ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul "An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation", yang terbit pada tahun 1776. Buku itu mendeskripsikan penyelidikan manusia terhadap alam dan faktor-faktor yang menyebabkan tercapainya kemakmuran bangsa. Dengan karyanya itulah selanjutnya Adam Smith dikenal sebagai "Bapak Ilmu Ekonomi". Setelah Adam Smith, bermunculan penulis-penulis ilmu ekonomi hingga ilmu ekonomi berkembang sebagai ilmu yang menarik perhatian masyarakat dunia.

Konsep Ilmu Ekonomi

Ilustrasi Konsep Ilmu Ekonomi

Selain masalah ekonomi, manusia juga menghadapi masalah- masalah hidup yang lain seperti masalah moral, masalah hubungan dengan lingkungan, masalah hubungan antar sesama manusia, masalah hukum, dan masalah ketatanegaraan. Berbagai masalah itu pada dasarnya merupakan satu kesatuan sosial. Dari situ tampak bahwa masalah ekonomi sebenarnya hanya merupakan salah satu bagian dari masalah sosial yang dihadapi manusia.

Oleh karena masalah sosial terdiri dari berbagai masalah yang saling berkaitan, maka untuk memecahkan salah satu bagian dari masalah sosial itu tidak bisa lepas dari masalah-masalah lain. Ini berarti untuk memecahkan masalah ekonomi, juga harus memerhatikan masalah masalah sosial yang lain. Oleh karena keterkaitan masalah ekonomi dengan masalah sosial yang lain, maka untuk mempelajari ilmu ekonomi pun tidak bisa lepas dari ilmu-ilmu sosial yang lain.

Di sini tampak bahwa ilmu ekonomi merupakan salah satu bagian dari ilmu sosial yang saling berkaitan. Bahkan dalam perkembangannya lebih lanjut, untuk mempelajari ilmu ekonomi juga diperlukan bantuan dari ilmu exacta (ilmu pasti) seperti matematika dan statistika.

Dengan demikian, untuk mempelajari ilmu ekonomi, kita juga perlu memerhatikan sosiologi, ilmu hukum dan tata negara. Bahkan juga perlu menggunakan ilmu pasti (matematika dan statistika) untuk lebih memperdalam ilmu ekonomi.

Ruang Lingkup dan Pembagian Ilmu Ekonomi

Ilustrasi Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi dapat dibedakan antara ilmu ekonomi positif dan ilmu ekonomi normatif. IImu ekonomi positif mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumber alam untuk memenuhi kebutuhan tanpa memasukkan unsur-unsur non ekonomi seperti filsafat, pandangan hidup, agama, etika, hukum, dan politik. Sedangkan ilmu ekonomi normatif dalam mempelajari hal tersebut memasukkan unsur-unsur non ekonomi seperti tersebut di atas. Dengan demikian, cakupan ilmu ekonomi normatif menjadi sangat luas dibanding ilmu ekonomi positif.

Oleh karena itu, ilmu ekonomi positif hanya menjelaskan peristiwa- peristiwa ekonomi yang terjadi dalam masyarakat secara apa adanya, tanpa memasukkan unsur-unsur non ekonomi, maka ilmu positif juga disebut ilmu ekonomi deskriptif.

Dalam perkembangannya, pada umumnya masyarakat lebih melihat penggolongan ilmu ekonomi yang membedakan antara ilmu teori dan ilmu ekonomi terapan. Ilmu ekonomi teori berusaha menjelaskan dan mencari pengertian dari hubungan antara peristiwa (gejala) ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat sedangkan ilmu ekonomi terapan berusaha menelaah penerapan teori-teori ekonomi yang ada secara praktis dalam bidang-bidang kegiatan ekonomi.

Ekonomi teori dibedakan menjadi dua, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro membahas peristiwa-peristiwa ekonomi secara menyeluruh hingga merupakan satu kesatuan bahasan Termasuk dalam ekonomi makro antara lain ekonomi kongjungtur, analisis pendapatan nasional, dan analisis keuangan negara. Sedangkan ekonomi mikro mambahas peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi pada bidang-bidang tertentu secara sendiri-sendiri (terpisah).

Termasuk dalam bahasan ekonomi mikro antara lain masalah permintaan dan penawaran, masalah pasar, masalah biaya produksi, masalah harga, tingkah laku konsumen maupun produsen. Masing-masing bahasan itu dibahas secara terpisah-pisah.

Sementara itu, ekonomi terapan dalam perkembangannya melahirkan cabang-cabang ilmu ekonomi seperti ekonomi perusahaan, ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi industri, ekonomi perdagangan, ekonomi pertanian, ekonomi moneter, ekonomi pendidikan.

Bahkan masing-masing cabang ilmu ekonomi itu pun telah melahirkan cabang-cabang ilmu lebih lanjut. Misalnya, ekonomi perusahaan, dalam perkembangannya melahirkan cabang-cabang ilmu seperti manajemen perusahaan, marketing (pemasaran), akuntansi, ilmu belanja, ilmu neraca, ilmu hitung keuangan perusahaan, asuransi dan sebagainya.

Ekonoml terapan ini pada dasarnya hanya menerapkan teori-teori ekonomi, baik ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Misalnya, ekonomi pembangunan lebih banyak menerapkan teori ekonomi makro daripada teori ekonomi mikro. Sedangkan ekonomi perusahaan, lebih banyas menerapkan teori ekonomi mikro daripada teori ekonomi makro.

Untuk lebih memperjelas mengenai penggolongan ilmu ekonomi dan ekonomi terapan ini dapat dilihat pada bagan berikut.
Ruang lingkup & Pembagian Ilmu Ekonomi

Masing-masing cabang ilmu ekonomi tersebut selanjutnya diperdalam, sehingga muncul sub-sub cabang ilmu. Misalnya dari Manajemen Perusahaan muncul Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Produksi. Dari Akuntansi muncul Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya, Akuntansi, Manajemen, dan Sistem Akuntansi.

Dalam rangka memperdalam dan memperluas kajiannya, ilmu ekonomi juga memerlukan bantuan ilmu lain, seperti Matematika, sehingga muncul Matematika Ekonomi dan Statistika, sehingga muncul Statistika Ekonomi.

Akhir-akhir ini ilmu ekonomi juga banyak mengkaji sumber-sumber agama, terutama agama Islam. Di sini kajian ekonomi didasarkan pada ajaran-ajaran Islam terkait, sehingga kemudian muncullah Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah.

Demikian ulasan artikel kami terkait dengan ilmu ekonomi. Semoga bermanfaat dalam pembuatan materi ilmu ekonomi atau makalah ilmu ekonomi anda. Mohon maaf bila ada salah. dan terima kasih telah berkunjung.

Sumber : Sugiharsono & Wahyuni D. 2019. Dasar - Dasar Ekonomi . Depok : Rajawali Pers.

Seorang Ayah, Blogger, Guru, dan Juga Temen yang asyik untuk diajakin ngopi

Posting Komentar