Niat Puasa Arafah Idul Adha yang Benar, Arab dan Latin!

Puasa Arafah memiliki keutamaan tersendiri dibandingkan puasa sunnah lainnya. Ketahui niat puasa Arafah Idul Adha serta penjelasannya berikut ini.

Tidak lama lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha. Namun, ada sunnah yang dianjurkan dilakukan ketika kita berada di bulan Dzulhijjah ini, yaitu puasa Arafah. Sebab itu, sekarang banyak orang mencari bagaimana niat puasa Arafah Idul Adha yang benar.

Tidak perlu khawatir, karena di pembahasan ini Anda dapat menemukan niat puasa Arafah Arab dan latin. Ini bisa dihafalkan sebelum Anda melaksanakan puasa Arafah. Langsung saja simak ulasan niat dan keutamaan puasa Arafah berikut ini.

Niat Puasa Arafah Idul Adha

Hari raya Idul Adha sangat identik dengan kurban, dan ini menjadi simbol yang tidak bisa dilepaskan. Setiap umat muslim yang mampu berkurban dianjurkan untuk melakukannya dengan mengharap ridho Allah. Hal tersebut sebagai cara untuk mengenang Nabi Ibrahim yang mengorbankan anaknya, Ismail.

Terlepas dari hal tersebut, ada satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada 9 Dzulhijjah, yaitu puasa Arafah. Puasa yang dilakukan pada hari tersebut memiliki keutamaan tersendiri dan balasannya sangat besar. Umat Islam sebaiknya tidak melewatkan momen ini.

Namun tidak sedikit umat Islam yang belum tahu bagaimana melafalkan niat puasa Arafah Idul Adha. Nah, untuk itu, di bawah ini kami akan menyampaikan teks niatnya dalam bahasa Arab dan latin yang bisa Anda ikuti. Berikut teksnya, silakan dicatat ya!

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى 

Teks latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya : "Saya berniat untuk puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."

Itu adalah niat yang bisa dilafalkan ketika Anda hendak berpuasa Arafah. Walaupun sebagian ulama mengatakan bahwa tidak mengucapkan niat pun tidak masalah, puasanya in syaa Allah akan tetap sah. Hal yang penting adalah memiliki niat di dalam hati untuk melakukannya.

Baca juga: Shalat Idul Adha Dilaksanakan Pada Pagi Hari Tanggal?

Hukum Puasa Arafah Idul Adha

Kita telah mengetahui teks niat puasa Arafah Idul Adha, namun tahukah Anda apa hukum puasa tersebut? Apakah wajib, sunnah, atau sunnah muakkadah? Untuk menjawab hal tersebut tentu kita harus merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW melalui penjelasan para ulama.

Para ulama sendiri dalam masalah hukum puasa Arafah telah sepakat mengatakan bahwa puasa ini adalah sunnah yang unggul. Puasa Arafah memiliki keutamaan tersendiri, selain karena bertepatan dengan jamaah haji yang wukuf di Arafah namun juga dapat menggugurkan dosa.

Puasa Arafah juga menjadi spesial sebab menjadi bagian dari perayaan hari raya Idul Adha. Ini menjadi salah satu momen besar dari dua hari besar umat Islam. Sebab itu, selayaknya kita melakukan puasa Arafah dengan hanya mengharap ridho Allah SWT.

Para ulama juga mengatakan bahwa yang disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah adalah orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Sebab, jika orang yang berhaji juga ikut mengerjakan puasa, dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya pada kesehatan.

Walaupun demikian, para ulama juga tidak menjelaskan larangan jika jamaah haji ada yang sanggup untuk melaksanakan puasa Arafah. Namun tentu saja itu juga harus melihat kondisi tubuh apakah memungkinkan untuk melakukan hal tersebut atau tidak.

Baca juga: 25+ Twibbon Idul Adha Terbaru 2022, Link Twibbon 1443 H

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah yang dikerjakan pada tanggal  9 Dzulhijjah memiliki keutamaan tersendiri dibandingkan dengan puasa sunnah lainnya. Puasa ini dapat menghapus dosa kita setahun yang lalu dan setahun sesudahnya. Jadi, dosa kita selama 2 tahun in syaa Allah akan dihapus.

Hal tersebut berlandaskan sebuah hadits dari Nabi SAW:

. صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ 

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun sesudahnya. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu."

Itu menjadi keutamaan sangat besar yang bisa peroleh dengan melakukan sunnah puasa Arafah. Sepertinya, sudah tidak ada lagi alasan kita untuk meninggalkan puasa Arafah tersebut, bukan? Pasalnya puasa ini hanya dilakukan satu kali dalam setahun.

Bukan hanya akan mendapatkan balasan ampunan yang luar biasa, namun pada hari itu juga Allah akan membebaskan banyak hamba-Nya dari siksa neraka. Penjelasan ini bersumber dari Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh imam Muslim:

"Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah," (HR Muslim).

Ada banyak amalan sunnah yang bisa dikerjakan pada awal bulan Dzulhijjah ini selain puasa Arafah. Bahkan Nabi SAW juga berpuasa selama sembilan hari di bulan Dzulhijjah. Hal tersebut berlandaskan dalil hadits Nabi SAW:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ 

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Bukhari).

Baca juga: Niat Mandi Idul Adha dan Tutorial Cara Mandinya Lengkap

Kapan Puasa Arafah 2022

Kita telah mengetahui teks niat puasa Arafah Idul Adha sebagaimana yang telah disampaikan pada pembahasan di atas. Lalu kapan puasa Arafah 2020 bisa kita lakukan? Sebenarnya untuk saat ini ada perbedaan hasil perhitungan hisab dan juga rukyat.

Sebagaimana yang kita ketahui jika ada dua ormas besar di Indonesia yang memiliki pandangan berbeda terkait penetapan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, yaitu NU dan Muhammadiyah. Menurut Sidang Istbat, hasil rukyat yang dilakukan menunjukkan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Sedangkan menurut perhitungan hisab yang dilakukan oleh Muhammadiyah, Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Itu artinya kita, umat Islam Indonesia akan melakukan dua kali sholat Idul Adha sesuai dengan keyakinan dan pilihan masing-masing ormas.

Dengan begitu, maka puasa Arafah pun akan berbeda. Untuk yang mengikuti pendapat dari ormas NU maka puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Sedangkan untuk mereka yang mengikuti pendapat Muhammadiyah puasa Arafah dilakukan pada 8 Dzulhijjah.

Terlepas dari perbedaan itu, kita tetap mencari kebenaran dan tetap istiqomah dengan kebenaran tersebut. Intinya kita berpuasa hanya mengharap ridho Allah SWT. Semoga Allah mengampuni segala dosa yang telah kita perbuat selama ini.

Kesimpulan

Puasa Arafah memiliki keutamaan tersendiri dibandingkan puasa sunnah lainnya. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar dan menjadi sebab dosa kita in syaa Allah akan diampuni. Oleh karena itu, tentu saja tidak ada lagi alasan bagi kita meninggalkan sunnah yang agung ini.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa tahun ini kita mengalami perbedaan penentuan hari raya Idul Adha. Akibatnya tanggal puasa Arafah pun berbeda, untuk NU jatuh pada 9 Juli dan Muhammadiyah jatuh pada 8 Juli 2022. Namun kita jangan memperbesar perbedaan ini.

Di atas juga Anda dapat menghafalkan teks niat puasa Arafah Idul Adha arab dan latinnya. Semoga hal tersebut dapat membantu Anda dalam melaksanakan ibadah puasa Arafah yang agung ini. Terimakasih, wassalamualaikum!

Posting Komentar