Sholat Idul Adha; Tata Cara, Niat dan Hukumnya

Tata cara sholat Idul Adha penting diketahui, karena sholat ini menjadi bagian penting dari perayaan hari raya kurban, selengkapnya berikut ini.

Hanya menunggu beberapa hari lagi kita sebagai umat Islam akan segera melaksanakan sholat Idul Adha. Ini merupakan bagian penting dari sebuah perayaan hari besar yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahunnya. Untuk itu kita perlu menyiapkan diri menyambut hari besar ini.

Salah satu persiapannya adalah dengan kembali mengingat bagaimana cara dan tuntunan di dalam melaksanakan sholat Idul Adha. Pasalnya tidak semua orang masih ingat praktek sholat tersebut karena hanya dilakukan 2 kali dalam setahun.

Hukum Shalat Idul Adha

Sebelum kita mengetahui bagaimana cara shalat Idul Adha, ada baiknya terlebih dahulu kita tahu apa hukum dari shalat tersebut. Karena di dalam Islam sendiri terdapat beberapa jenis shalat, dan masing-masingnya memiliki status hukum tersendiri.

Dalam masalah ini, yaitu terkait hukum shalat Idul Adha, para ulama mengatakan bahwa hukumnya adalah sunnah muakkadah. Sunnah muakkadah adalah sunnah yang benar-benar dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap individu yang tidak memiliki halangan.

Pendapat ini berlandaskan sebuah dalil yang disampaikan oleh Rasulullah SAW:

خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِى الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ لاَ ، إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ

Artinya: “'Salat lima waktu sehari semalam.' Orang itu bertanya lagi, 'Apakah ada kewajiban (shalat) lain?' Beliau menjawab, 'Tidak, kecuali engkau mengerjakan shalat sunnah',” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa tidak ada shalat wajib selain lima shalat yang telah ditentukan. Maka selain dari shalat Maghrib, Isya, Subuh, Zhuhur dan ‘Ashar, merupakan shalat sunnah. Walaupun demikian sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah.

Baca juga: Niat Puasa Arafah Idul Adha yang Benar, Arab dan Latin!

Niat Sholat Idul Adha

Sebenarnya jika kita merujuk kepada hadits, maka kita tidak akan menemukan satu pun hadits shahih yang meriwayatkan lafaz niat. Artinya Nabi memang tidak memberikan lafadz khusus di setiap sholat untuk diucapkan. Begitu pun dengan niat sholat Idul Adha ini.

Kita tidak akan menemukan hadits yang meriwayatkan hal tersebut. Karena memang niat itu beralas di dalam hati, sehingga dengan hanya meniatkan di dalam hati sudah termasuk dari niat itu sendiri. Namun jika Anda ingin mengucapkan niat itu bukan sebuah masalah besar.

Bacaan niat sholat Idul Adha sendiri terbagi menjadi dua, yaitu niat untuk makmum dan niat untuk imam. Lafazh ini berasal dari perkataan para ulama, bukan berasal dari Nabi SAW. Berikut ini adalah dua jenis niat tersebut:

1. Niat sholat Idul Adha untuk imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى 

Usholli sunnatan 'Iidil Adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta'ala."

2. Niat sholat Idul Adha untuk makmum

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى 

Usholli sunnatan 'Iidul Adha rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta'ala."

Baca juga: Shalat Idul Adha Dilaksanakan Pada Pagi Hari Tanggal?

Tata Cara Sholat Idul Adha

Kita telah mengetahui terkait hukum shalat Idul Adha dan juga terkait pelafalan niatnya. Selanjutnya adalah bagaimana tata cara sholat Idul Adha? Untuk lebih jelasnya silakan simak beberapa point petunjuk berikut ini:

1. Niat sholat Idul Adha.

2. Membaca takbiratul ihram serta mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga.

3. Membaca iftitah.

4. Di rakaat pertama, mengucapkan takbir 7 (tujuh) kali.

5. Di antara takbir tersebut, membaca kalimat yang mengagungkan Allah SWT.

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii warhamnii

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).”

6. Membaca surah Al-Fatihah.

7. Membaca surah di dalam Al-Qur’an.

8. Ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dll seperti halnya sholat biasa hingga berdiri kembali.

9. Di rakaat yang kedua, ucapkan takbir sebanyak 5 (lima) kali.

10. Membaca surah Al-Fatihah, kemudian membaca surat pendek.

11. Ruku’, i’tidal, sujud, dll sampai salam penutup.

Nah demikian tata cara sholat Idul Adha yang benar dan bisa Anda ikuti. Setelah shalat maka dianjurkan untuk mendengarkan khutbah dengan seksama. Khutbah dilakukan setelah sholat Idul Adha selesai, berbeda dengan sholat jumat.

Baca juga: 25+ Twibbon Idul Adha Terbaru 2022, Link Twibbon 1443 H

Hal-hal yang Berkaitan dengan Sholat Idul Adha

Pada umumnya kita melakukan sholat Idul Adha secara berjamaah. Namun di tahun sebelumnya kita sempat melaksanakan shalat hari raya hanya di rumah sebab pemberlakuan PPKM darurat covid-19. Untuk tahun ini kemungkinan kita sudah bisa sholat seperti biasa.

1. Tidak ada adzan serta iqomat

Saat melaksanakan sholat lima waktu, pastinya harus didahului oleh adzan dan iqomat. Namun, di sholat hari hari, adzan dan iqomat tersebut tidak ada. Hal ini sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh Jabir bin Samurah RA:

صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ 

Artinya: "Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘Id bersama Rasulullah SAW, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah," (HR Bukhari dan Muslim).

2. Tidak ada shalat sebelum dan sesudah shalat Idul Adha

Biasanya, ketika hendak sholat, kita melakukan sholat qobliyah maupun sholat ba’diyah. Namun, di sholat Idul Adha ini hal tersebut tidak ada. Hal tersebut berlandaskan sebuah keterangan yang telah disampaikan oleh sahabat Ibnu Abbas:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا 

Artinya: "Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat Ied dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah," (HR Bukhari dan Muslim).

3. Waktu sholat Idul Adha

Dalam pelaksanaannya, sholat Idul Adha juga memiliki ketentuan waktunya. Ini harus diketahui oleh setiap kaum muslimin supaya dapat sholat sesuai dengan anjuran. Adapun waktunya sesuai keterangan ulama, shalat hari raya dapat dilaksanakan setelah matahari terbit hingga waktu zuhur.

Akan tetapi, khusus waktu sholat Idul Adha, maka itu disarankan dengan mengawalkannya. Ini bertujuan untuk memberikan waktu yang lebih luas kepada orang yang hendak menyembelih hewan kurban. Dalam penjelasannya, Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi mengatakan:

“Waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha itu dimulai ketika matahari telah naik satu tombak sampai tergelincirnya” (Minhajul Muslimin)

Kesimpulan

Sholat Idul Adha 2022 jatuh pada 9 Juli jika menurut perhitungan hisab dari Muhammadiyah. Sedangkan menurut rukyat NU jatuh pada tanggal 10 Juli. Bagaimana pun itu, kita harus tetap rukun dalam ukhuwah Islamiyah yang agung ini.

Semoga lebaran dan hari raya tahun ini menjadikan kita lebih baik dan terus berada di dalam keistiqomahan. Jangan lupa juga untuk mengamalkan sunnah-sunnah yang telah diajarkan oleh Nabi di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Posting Komentar