Pengertian Alibi Adalah: Arti, Contoh dan Ciri Orang Yang Alibinya Palsu

Materi kali ini menjelaskan tentang Pengertian Alibi Adalah: Arti, Contoh dan Ciri Orang Yang Alibinya Palsu. Ketika Anda adalah penonton, pendengar,

Ketika Anda adalah penonton, pendengar, atau pembaca kisah-kisah detektif, kejahatan, maupun misteri pembunuhan, arti kata alibi adalah pasti tidaklah awam. Bahkan alibi pun telah menjadi kata gaul yang kerap anak remaja hingga orang-orang tongkrongan gunakan.

Namun apa sebetulnya definisi alibi itu? Benarkah pemahaman yang selama ini orang-orang ketahui tentang arti dari alibi? Terutama penggunaannya dalam ranah hukum yang berhubungan erat dengan proses peradilan untuk setiap kejahatan.

Pengertian Alibi Adalah?

Arti kata alibi bila berdasarkan Bahasa Latin adalah "di tempat lain". Arti alibi juga masih sebatas pemakaian adverbialnya, saat Bahasa Inggris mengadopsinya kali pertama pada tahun 1700-an. Namun pada akhir 1700-an, alibi kemudian mengalami perubahan status.

Definisi alibi lalu berstatus kata benda. Penggunaannya dalam ranah hukum pun merujuk pada “bentuk membela diri, karena sedang di tempat yang berbeda ketika kejahatan sedang terjadi”. Singkatnya, arti dari alibi adalah alasan.

Seseorang yang mungkin adalah pelaku kejahatan bisa memberikan pernyataan sebagai alibinya untuk menghindari tuntutan. Apalagi bila ada saksi yang dapat membuktikan keberadaannya yang berbeda lokasi dengan tempat kejadian perkara, pada waktu yang sama.

Kendati untuk saat ini, pembuktian palsu atau aslinya sebuah alibi dapat melalui beragam cara, tidak hanya saksi saja. Bisa lewat pemeriksaan tanda terima pada kartu kredit, catatan telepon, hingga mengecek CCTV. Meski seorang penjahat selalu punya cara untuk mengakali semua itu.

Implementasi Alibi dalam Hukum

Alibi dan contohnya paling sering muncul dalam setiap proses hukum. Ketika seorang tergugat mengajukan pembelaan diri dengan memberikan alibi. Meski dia juga punya hak konstitusional untuk tetap diam.

Seorang tersangka, terduga, atau tergugat pun bisa mendatangkan saksi-saksi maupun menyediakan bukti-bukti yang dapat menunjukkan alibinya. Bahkan selama semua itu bisa menunjukkan keberadaan dirinya di tempat yang berbeda, dia tidak perlu memberikan alibi.

Jadi apakah alibi sama dengan alasan? Itu benar. Namun yang terpenting kemudian adalah membuktikan alasan tersebut benar, ataukah palsu. Bahkan kredibilitas sebuah alibi yang sebetulnya jujur, bisa berubah menjadi meragukan ketika mendapat tekanan dari serangan-serangan jaksa.

Orang yang Alibinya Palsu

Lantas bagaimana dengan praktik-praktik alibi palsu? Ada kalanya kasus-kasus kejahatan mendapatkan alibi palsu dari para pelakunya. Apabila seorang tergugat, terduga, atau tersangka terbukti telah memberikan alibi palsu, akibatnya bisa menambah tindak pidana yang lainnya.

Seperti sumpah palsu, menghalangi proses peradilan, dan yang lainnya. Jadi ada konsekuensi negatif, saat alibi tersebut tidak dapat terbukti kebenarannya dalam sebuah persidangan. Bahkan bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri dan membuktikan kesalahan atau kejahatannya.

  • Alibi adalah alat untuk membuktikan kesalahan atau kejahatan selama memenuhi syarat-syarat berikut:
  • Alibinya tidak bisa terbukti dipercaya.
  • Terdapat bukti-bukti kuat yang menunjukkan adanya niatan untuk memalsukan alibi.
  • Adanya berbagai tawaran pengajuan penjelasan, hanya untuk menjelaskan alasan pembuatan alibi palsu. Biasanya ini muncul ketika seseorang baru saja terbukti telah memberikan alibi palsu.

Ciri-Ciri Orang Alibinya Palsu

Orang yang memberikan alibi palsu sama saja dengan berbohong. Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi seseorang tengah berbohong atau tidak. Sekaligus menguji apakah alibinya palsu atau benar.

1. Badan Berkeringat

Orang yang berusaha membuat kebohongan demi kebohongan akan tampak lebih mudah berkeringat daripada lawan bicaranya. Apalagi bila ia tidak bisa bersikap tenang. Anda bisa mengamati kemunculan keringatnya pada sekitaran mulut, area dahi, atas bibir, dan dagu.

2. Bibir Tampak Mengering

Selain mudah berkeringat, seorang pembohong terlihat dari bibirnya yang mengering karena keluaran cairan tubuh yang tidak terkontrol. Tanda-tanda lain yang berkaitan dengan ini adalah ia akan sering menggigit bibir atau membasahinya dengan lidah. Termasuk menelan ludah sering-sering.

3. Cara Merespons Pertanyaan

Perhatikan cara lawan bicara Anda setiap kali merespons pertanyaan-pertanyaan Anda. Biasanya mereka akan kehilangan ketenangan dan dengan cepat merespons ketidak percayaan Anda. Bahkan memberikan berbagai alasan untuk berkilah, dan menunjukkan ketersinggungan.

4. Gestur Anggota Badan

Ketika seseorang berbohong, dia akan terlihat lebih aktif menggerakkan salah satu anggota badan, padahal itu tidak perlu. Meski ada pula orang-orang yang bisa berbohong dengan menjaga badan tetap tenang dan santai.

Baca juga:

5. Kalimat yang Inkonsisten

Seorang pembohong bisa teridentifikasi saat kata-kata atau keterangan yang dikeluarkan tidak sama, tidak konsisten, atau selalu berubah-ubah. Uji dia dengan pertanyaan yang sama dan mintalah detailnya, maka jawabannya akan berbeda.

6. Menghindari Bertatapan Langsung

Orang yang berbohong cenderung menghindari kontak mata atau bertatapan langsung dengan lawan bicaranya. Ada rasa tidak percaya diri selama dia mengucapkan alasan-alasannya, sambil terus memikirkan jawaban yang lainnya.

7. Mengubah Subjek Cerita

Meski lebih kerap muncul dalam percakapan biasa daripada persidangan, orang yang berbohong akan berusaha mengganti topik cerita. Tidak peduli pembicaraan apa yang sedang berlangsung, ketika mengarah ke kemungkinan kebohongannya terbongkar, dia akan mengubah subjek cerita.

8. Mengulangi Pertanyaan

Apabila lawan bicara Anda cenderung mengulang-ulang setiap pertanyaan Anda sebelum menjawabnya, maka besar kemungkinannya untuk berbohong. Dia melakukan itu untuk mengulur waktu sambil menyiapkan jawaban.

9. Posisi Badan

Anda bisa mengamati orang yang berbohong atau tidak dari bahasa tubuh atau gerakannya. Secara tanpa sadar, seorang pembohong memberikan alibi palsu sambil membungkukkan atau menciutkan badan. Seperti sedang melindungi atau menutup tubuhnya.

10. Terlihat Ragu-Ragu

Seorang pembohong pasti menunjukkan keragu-raguan ketika sedang bercerita. Ketidaknyamanannya membuatnya tidak bisa terlihat yakin dengan kata-katanya sendiri. Lagipula mereka memberikan alibi sambil memikirkan cerita karangan. Khawatir ketahuan bohong atau tidak.

11. Tidak Mampu Memberikan Detail

Alibi adalah alasan bagi seseorang untuk menunjukkan bahwa dia sedang berada pada tempat yang berbeda dengan lokasi kejahatan. Namun saat orang tersebut gagal memberikan detail-detail dalam alibinya, maka itu bisa semakin memberatkan tuduhannya.

12. Menggunakan Intuisi

Kali ini bukanlah ciri-ciri orang alibi palsu, melainkan cara Anda untuk bisa mendeteksi kebohongan. Manfaatkan intuisi Anda dalam mengidentifikasi kebenaran informasi yang lawan bicara Anda sampaikan. Toh setiap manusia sejatinya memiliki intuisi.

Ketimbang hanya terfokus memperhatikan hal-hal mencurigakan yang mengarahkan lawan bicara Anda pada kebohongan. Alih-alih hanya melihat tatapan mata atau kegelisahannya. Jika tidak, Anda akan kesulitan sendiri dalam mengetahui kebenarannya.

Ciri-ciri yang telah terjelaskan itu juga hanya contoh-contoh kecil dari yang selama ini berlangsung. Ada orang-orang yang bisa menjaga kepalsuan alibinya dengan sangat baik dan rapi, sehingga dapat dengan mudah lolos dari hukuman.

Mereka menggunakan cara-cara berdalih yang terstruktur dengan matang, dan menghindari terlihat menunjukkan ciri-ciri yang sudah umum. Butuh latihan juga agar bisa mendeteksi kebohongan lawan bicara, saat mereka menggunakan berbagai macam trik.

Alibi adalah cara paling awam yang seseorang gunakan agar bisa lolos dari tuduhan. Semua penjahat pasti menyiapkan alibi agar bisa menutupi tindakan mereka. Tidak terkecuali menyiapkan pula banyak saksi dan beragam bukti. Jadi jangan sampai Anda terkecoh!

Posting Komentar