Pengertian Ahli Sunnah Wal Jamaah, Mulai dari Sejarah Sampai Cirinya

Walaupun pernah mendengar istilahnya, namun kebanyakan orang tidak mengetahui pengertian ahli sunnah wal jamaah dengan pasti dan jelas. Padahal, posis

Walaupun pernah mendengar istilahnya, namun kebanyakan orang tidak mengetahui pengertian ahli sunnah wal jamaah dengan pasti dan jelas. Padahal, posisi sebagai ahli sunnah wal jannah merupakan sesuatu yang mulia dan merupakan bentuk ibadah yang baik.

Ahli Sunnah Wal Jamaah seringkali disingkat dengan istilah aswaja. Secara sederhana, bisa diartikan sebagai orang yang selalu mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Hal ini yang membuat seseorang itu termasuk ke dalam kaum muslimin. 

Tentu saja, sebagai muslim yang baik Anda memiliki keinginan untuk menjadi orang yang aswaja. Sebelum menuju dan berusaha menjadi seorang yang aswaja. Anda perlu mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Aswaja. 

Pengertian Ahli Sunnah Wal Jamaah

Seperti yang sempat dituliskan sebelumnya, ahli sunnah wal jamaah atau yang seringkali disingkat dengan Aswajah. Merupakan seseorang yang tidak hanya mengikuti ibadah wajib saja, namun juga melaksanakan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

Istilah ahli sunnah wal jamaah ini disamakan dengan kelompok Sunni di kalangan Islam yang lebih luas. Namun, pengertian ini seringkali dieksploitasi terutama jika dibenturkan dengan keberadaan kelompok Syiah. Karena itu, pandangan secara negatif dalam pengertian ini lebih baik untuk dihindari. 

Jika dilihat dari segi bahasa sendiri, istilah ini sebenarnya terdiri dari tiga kata dari Bahasa Arab Pertama adalah Ahli yang memiliki arti mahir, memahami secara mendalam, atau berilmu dalam. Kata yang kedua adalah Sunnah yang berasal dari akar kata Sanna yang memiliki arti jalan dilewati. 

Kemudian, Jamaah yang memiliki arti kelompok, umat, masyarakat. Jadi, bisa dikatakan dari segi bahasa arti dari istilah ini adalah kelompok atau masyarakat yang memahami dan menjalankan Sunnah dari Rasulullah SAW. 

Sunnah sendiri ini merujuk pada perilaku-perilaku yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mulai dari perkataan, sikap, dan berbagai kebiasaan yang sering dilakukan. Termasuk juga, hadist yang ditinggalkan oleh rasulullah SAW. 

Sejarah Singkat Mengenai Ahli Sunnah Wal Jamaah 

Setelah mengetahui pengertian ahli sunnah wal jamaah tidak ada salahnya bagi Anda untuk mengetahui sejarah singkat dari pengertian ini. Paham sebagai ahli sunnah wal jamaah dinisbatkan pada seorang ahli fiqih bernama Abu Hasan Al Asyari yang sangat masyhur di masanya. 

Karena itu pula, paham ini juga seringkali disebut sebagai Asy’aryah yang mengikuti dari nama ulama yang mengembangkannya. Abu Hasal Al Asy’ari seperti yang disebutkan sebelumnya merupakan seorang ahli fiqih yang hidup di tahun 260 Hijriyah atau 873 Masehi. 

Pembentukan paham ini dimulai dari ketidaksetujuan Abu Hasan Al Asy’ari dengan apa yang diajarkan oleh gurunya yaitu Syaikh Abu Ali Muhammad bin Abdil Wahab Al Jubba'i. Syaikh ini merupakan seorang ulama besar sekaligus ayah tiri dari Abu Hasan Al Asy’ari. 

Ketidaksetujuan dan paham yang menurutnya tidak benarlah yang membuat ahli fiqih ini kemudian menyusun kitab. Kitab yang disusun antaranya Maqalatul Islamiyyin, Al Mujaz, dan sebagainya. Seluruh ajaran ini disusun oleh Abu Hasan Al Asy’ari. 

Dalam pengembangannya, paham ini mendapatkan banyak istilah. Mulai dari disebut sebagai Ahlussunnah, Aswaja, sampai dengan sunni di mana para pengikutnya disebut sebagai sunniyun. 

Ciri yang Ada pada Ahli Sunnah Wal Jamaah 

Ada ciri dan kriteria tertentu pada seseorang yang bisa dikatakan sebagai seorang ahli sunnah wal jamaah. Uniknya, ciri dan kriteria ini tidak dirumuskan oleh Abu Hasan Al Asy’ari sendiri. Melainkan, dirumuskan oleh Imam Ahmad bin Hambali. Ada beberapa kriteria dan sifat yang antara lain : 

  • Mengikuti shalat berjamaah baik dari pemimpin yang taat maupun yang zalim 
  • Mengikuti ibadah shalat jumat berjamaah baik dari pemimpin yang taat maupun yang zalim. 
  • Mengimani dan percaya pada semua yang dibawa baik oleh nabi maupun rasul. 
  • Memahami hak dari orang salaf yang sudah dipilih oleh Allah SWT untuk mendampingi Nabi-nya. 
  • Mengutamakan sembilan orang yang telah bersama Rasulullah Saw berada di atas gua hira. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman dan lainnya. 
  • Mengakui daripada hak Ali bin Abi Thalib, Saad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid bin Amr bin Nufail. Mereka juga termasuk sembilan orang yang bersama dengan Rasulullah SAW. 
  • Ciri dan kriteria di atas bukanlah kriteria dan ciri yang spesifik atau wajib. Karena taat pada Sunnah Rasulullah SAW adalah pada meneladaninya. Bukan hanya sekedar meniru apa yang dilakukan, meniru cara berpakaian, atau berperilakunya saja. 
  • Namun, lebih ke bagaimana Rasulullah SAW taat kepada Allah SWT, beribadahnya, dan muamalah dari Rasulullah SAW. 
Baca juga:

Keterkaitan Ahli Sunnah Wal Jamaah dengan Kelompok-Kelompok 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam perkembangannya ahli sunnah wal jamaah seringkali dihubungkan dengan kelompok-kelompok tertentu. Hal ini bermula dari banyaknya sebutan yang muncul untuk menyebut aliran satu ini. 

Kemudian, benturan dengan kelompok lain yang dianggap sebagai perbedan. Namun, penerapannya yang paling baik adalah memisahkannya dengan keperluan dan pengertian yang bersifat negatif. Karena pada dasarnya adanya paham ini tidak identik dengan kelompok atau mazhab. 

Setiap muslim yang memenuhi kualifikasi bisa disebut dan mendapatkan posisi sebagai ahli sunnah wal jamaah. Hal yang paling penting dalam paham ini adalah kualitas ibadah yang dimaksimalkan dan bukan menjadi bagian dari kelompok tertentu. 

Anda sekarang sudah mengetahui pengertian Ahli Sunnah wal jamaah bahkan mengetahui sejarah dan kriterianya. Meningkatkan kualitas ibadah dengan menjadi orang yang menjalankan sunnah merupakan hal yang baik. Karena itu, lebih baik memahami dengan fokus yang lebih positif dalam istilah ini. 

Posting Komentar