Puasa Muharram (Asyura): Niat, Hukum dan Keutamaannya Lengkap

Puasa Muharram menjadi salah satu puasa sunah yang seringkali dilakukan oleh umat muslim pada akhir tahun. Puasa Asyura merupakan sebutan lain

Puasa menjadi salah satu ibadah yang seringkali dilakukan oleh umat muslim, sebagai sarana mendekatkan diri dengan Allah SWT. Puasa Muharram menjadi salah satu puasa sunah yang seringkali dilakukan oleh umat muslim pada akhir tahun. Puasa Asyura merupakan sebutan lain dari Muharram.

Puasa Asyura adalah amalan yang paling diutamakan. Hal ini disebabkan karena dilakukan pada akhir tahun untuk menutup tahun sekaligus mengawali tahun baru Islam. Disertai dengan musahabah puasa ini dapat memberikan kesempatan pada umat muslim untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT.

Hukum Puasa Muharram (Puasa Asyura)

Puasa Asyura biasanya dilakukan pada 10 Muharam. Puasa ini seringkali dianggap sebagai amalan yang paling diutamakan, sehingga banyak hadits dan ayat Al Qur'an menjelaskan tentang hukum puasa Asyura. Umat muslim biasanya melakukan puasa Asyura untuk menyambut tahun baru Islam.

Sejumlah hadist menyebutkan bahwa puasa Asyura boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Rasulullah SAW juga tidak mewajibkan puasa Asyura namun tidak melarang umat muslim yang akan melakukan puasa Asyura.

حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ بِصِيَامِهِ قَبْلَ أَنْ يُفْرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

Telah menceritakan kepada kami (Harmalah bin Yahya), telah mengabarkan kepada kami (Ibnu Wahb), telah mengabarkan kepadaku (Yunus) dari (Ibnu Syihab), telah mengabarkan kepadaku (Urwah bin Zubair) bahwa (Aisyah) radliallahu 'anha berkata, Rasulullah SAW telah memerintahkan berpuasa pada hari Asyura sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, maka pada hari Asyura, siapa saja boleh berpuasa dan siapa pun boleh berbuka (tidak puasa). (HR Muslim).

Puasa Asyura yang seringkali dilakukan ternyata memiliki hukum sunnah, dimana saat dikerjakan mendapatkan pahala apabila ditinggalkan tidak berdosa. Namun, umat muslim dapat memanfaatkan bulan Asyura untuk meminta ampun kepada Tuhan atas dosa yang telah diperbuat.

Tata Cara Puasa Asyura

Umat muslim yang akan melakukan puasa Asyura harus mengikuti tata cara dengan benar, agar ibadah dapat berjalan dengan lancar. Tata cara puasa Asyura sebenarnya hampir sama dengan puasa pada umumnya, dimana seseorang harus membaca niat sebagai syarat sah puasa. 

1. Niat

Niat puasa dapat dilafalkan dalam hati dan secara ikhlas. Pada saat akan melakukan ibadah puasa Muharram seseorang dapat menghafalkan niat puasa terlebih dulu,agar saat membacanya dapat berjalan dengan lancar.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘asyura lillahi ta’aalaa

Artinya, “Saya berniat puasa sunnah asyura karena Allah Ta’ala.”

2. Sahur

Umat muslim yang akan melakukan ibadah puasa Muharram dapat makan sahur. Sahur bertujuan agar saat sedang puasa kondisi tubuh seseorang tetap terjaga dengan baik. Sahur menjadi salah satu sunah dalam puasa yang akan mendapatkan pahala apabila dikerjakan, dan saat ditinggalkan puasa tetap sah.

Sahur bisa Anda lakukan sebelum waktu Subuh, dan bisa dilakukan sambil membaca niat. Sahur juga memiliki manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak orang melakukannya sebagai serangkaian ibadah puasa Asyura maupun puasa lainnya.

3. Menahan Diri dari Hal Buruk yang Bisa Membatalkan Puasa

Puasa dapat berjalan dengan lancar, apabila seseorang dapat menjaga diri dari segala perbuatan buruk. Seseorang juga harus menjaga diri untuk tidak berkata kotor, bahkan pasangan suami istri juga dilarang melakukan hubungan badan selama menjalankan ibadah puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam.

Seseorang yang tidak dapat menahan diri dari perbuatan buruk akan berpengaruh terhadap pahala puasa, sehingga sebisa mungkin harus menghindarinya. Amal baik juga bisa ditingkatkan oleh seseorang saat menjalani ibadah puasa Muharram, agar pahala yang diperoleh lebih besar.

4. Buka Puasa

Setelah satu hari penuh menahan lapar dan haus, seseorang dapat makan saat waktu berbuka telah tiba. Buka puasa bisa dilakukan pada saat memasuki waktu Magrib. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunah dalam ibadah puasa. Sehingga seseorang dapat buka puasa saat waktu Magrib tiba.

Buka puasa bisa dilakukan dengan minum air putih terlebih dulu atau kurma, setelah itu bisa dilanjutkan untuk ibadah sholat Maghrib. Biasanya seseorang lebih menyukai makanan berserat rendah sebagai menu untuk berbuka puasa, sebab waktu konsumsi lebih cepat sehingga tidak tertinggal sholat Maghrib.

Baca juga:

Keutamaan Puasa Muharram 

Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, sehingga seringkali dilakukan oleh umat muslim. Puasa Asyura juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk menebus dosa selama satu tahun terakhir, sehingga tidak heran jika sering dilakukan oleh umat muslim. Berikut keutamaan puasa Asyura.

1. Puasa Paling Utama

Puasa Asyura menjadi salah satu puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, bahkan banyak hadits yang menjelaskan tentang hal tersebut. Umat muslim dapat melakukan ibadah lain saat sedang menjalankan puasa Asyura. Hal ini tentu membuat seseorang lebih dekat dengan Allah SWT.

2. Nabi Sangat Mengutamakan Puasa Asyura

Nabi Muhammad SAW sangat mengutamakan dan mengistimewakan puasa Asyura. Umat muslim juga sangat dianjurkan untuk melakukan puasa Asyura pada bulan Muharram, sebab pahalanya besar sehingga bisa dijadikan sebagai sarana untuk melebur dosa selama satu tahun yang lalu.

3. Menghapus Dosa Satu Tahun Sebelumnya

Puasa Asyura dapat menghapus dosa selama satu tahun sebelumnya, sehingga bisa dijadikan sebagai sarana untuk pelebur dosa. Umat muslim dapat melakukan ibadah puasa Asyura untuk menghapus dosa, serta menambah pahala saat awal tahun baru Islam.

4. Bulan Penuh Berkah

Muharram menjadi salah atau bulan penuh berkah setelah bulan Ramadhan, sehingga umat muslim dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk menambah iman kepada Tuhan. Menariknya banyak pendapat yang mengatakan bahwa pahala puasa Asyura sama dengan puasa di bulan Ramadhan.

5. Lebih Dekat dengan Tuhan

Melakukan ibadah puasa di bulan Muharam ternyata dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Menjaga diri dari hawa nafsu mampu membuat Anda lebih dekat dengan keimanan. 

6. Sunah Rasulullah SAW

Banyak sekali ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW salah satunya yakni berpuasa di bulan Muharam. Puasa Muharam merupakan salah satu ibadah meneladani nabi Musa AS. Ibadah ini memang sangat dianjurkan dan mendapatkan keistimewaan.

7. Puasa Utama Setelah Puasa Ramadhan

Banyak hadits yang menyebutkan bahwa puasa Muharram sangat diutamakan setelah puasa Ramadhan. Hal ini membuat para nabi menganjurkan umat muslim untuk berpuasa pada bulan tersebut. 

8. Dilipatkan Seluruh Amal Kebaikan Dan Pahala

Orang yang menjalankan ibadah berupa puasa muharam mendapatkan banyak pahala dari semua amal kebaikan yang dikerjakan. Pahala tersebut akan dilipatgandakan. Hal ini tentu menimbulkan kepuasan batin pada diri seseorang. 

Puasa di bulan Muharram bisa dilakukan oleh umat muslim untuk menutup tahun serta menyambut tahun baru Islam. Pahala yang bisa diperoleh oleh umat muslim lebih besar, bahkan dapat menghapus dosa selama satu tahun terakhir. Syarat sah puasa Asyura juga hampir sama dengan puasa bulan Ramadhan.

Umat muslim bisa melakukan puasa Muharram sesuai dengan cara yang sama dengan puasa bulan Ramadhan, yaitu niat, sahur dan juga berbuka. Amalan baik lainnya juga bisa dilakukan oleh seseorang sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjauhi segala siksaannya

Posting Komentar