Pengertian Biaya Produksi Adalah, Contoh, Teori, Jenis, Rumus, Komponen (Lengkap)

biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen yang berkaitan dengan kegiatan menghasilkan produk (produksi)

Biaya Produksi - Persoalan biaya memegang peranan yang amat penting dalam pengambilan keputusan (decision making) dari suatu usaha. Istilah biaya produksi dapat mempunyai tafsiran bermacam-macam, hingga pemakaian konsep yang jelas menjadi amat perlu. 

Jumlah barang yang mau di produksi dan dijual oleh para pengusaha dengan suatu harga tertentu sangat dipengaruhi oleh biaya produksi dalam menghasilkan barang tersebut.

Lantas apa yang dimaksud dengan biaya produksi tersebut ? apa saja biaya-biaya yang terdapat di dalam produksi ? Apa tujuan penggunaan biaya tersebut ? dan bagaimana bentuk kurva dari setiap biaya tersebut ?. 

Pada kesempatan kali penulis akan berbagi informasi seputar biaya produksi yang akan dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan di atas.

Baca juga : Hukum permintaan dan Hukum penawaran


Pengertian Biaya Produksi Adalah

Pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen yang berkaitan dengan kegiatan menghasilkan produk (produksi) yang didalamnya terdapat komponen atau unsur biaya baik itu biaya langsung maupun tidak langsung seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, dan lain sebagainya.

Dalam definisi lain disebutkan bahwa biaya produksi merupakanjumlah kompensasi yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi bersangkutan. 

Walaupun secara umum biaya produksi dimaksudkan sebagai kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi, namun di dalam analisis ekonomi, ia diklasifikasikan dalam beberapa golongan sesuai dengan tujuan spesifik dari analisis yang dikerjakan. 

Dalam jangka panjang yaitu suatu periode dimana seluruh faktor-faktor produksi dapat diubah-ubah besar dan jumlahnya, artinya tidak ada lagi faktor-faktor produksi yang bersifat tetap.

Ada juga yang menjelaskan bahwa pengertian baiya produksi adalah akumulasi biaya yang dapat digunakan dalam proses produksi mulai awal sampai akhir (sampai pada tangan konsumen) yang mencakup biaya tenaga kerja (baik langsung maupun tak langsung), biaya bahan baku, biaya mesin, biaya overhead pabrik, dan biaya - biaya lainnya. 

Oleh karna itu, dalam sebuah produksi terdapat banyak unsur biaya yang dapat di klasifikasikan sesuai dengan keperluan produksi.

Baca juga : Ruang Lingkup Ekonomi Mikro

Teori Biaya Produksi Menurut Para Ahli



Pada awal artikel ini sudah kami jelaskan bahwa Istilah biaya produksi dapat mempunyai tafsiran bermacam-macam, hingga pemakaian konsep yang jelas menjadi amat perlu. Oleh karena itu, penting rasanya kita memahami pendapat para ahli tentang biaya produksi. Sebelum memhami teori biaya produksi alahkan baiknya kamu juga memahami teori produksi. Berikut adalah biaya produksi menurut para ahli, :

Biaya Produksi Menurut Abdul Halim

Abdul Halim seorang ekonom dari universitas gajah mada, dalam bukunya yang berjudul dasar -  dasar akuntansi biaya mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai akumulasi biaya yang terkait langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan dipertemukan dengan penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual. (Abdul Halim, 1988:5).

Biaya Produksi Menurut Amin Widjaja Tunggal

Amin Widjaja Tunggal seorang ahli audit biaya, dalam bukunya yang berjudul "internal Auditing(suatu Pengantar" mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik. (Amin Widjaja Tunggal, 1993:1).

Biaya Produksi Menurut Mulyadi

Mulyadi seorang ahli ekonomi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai seluruh biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. (Mulyadi, 1995:14)

Biaya Produksi Menurut  M. Nafarin

M. Nafarin seorang yang ahli dalam akuntansi perusahaan dalam bukunya yang berjudul "Penganggaran Perusahaan" mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai seluruh biaya yang berhubungan dengan barang yang dihasilkan, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. (M. Nafarin, 2009:497).

Biaya Produksi Menurut Hansen dan Mowen

Hansen dan Mowen, ahli ekonomi dari inggris dalam bukunya yang berjudul " Akuntansi Menejerial" mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai total biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa. (Hansen dan Mowen, 2002:24),

Berdasarkan defiisi- definisi yang telah di sampaikan para ahli ekonomi di atas, dapat kita simpulkan bahwa biaya produksi adalah akumulasi biaya atau total biaya yang memiliki hubungan atau keterkaitan dengan kebutuhan produksi suatu produk, mulai awal sampai produk tersebut jatuh di tangan konsumen yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.

Komponen Unsur Biaya Produksi



Terdapat hal lain penting untuk kita fahami yang berkaitan langsung dengan biaya produksi yaitu unsur - unsur biaya produksi. Unsur - unsur biaya produksi yang di maksud adalah biaya - biaya yang mendukung seluruh aktifitas kegiatan produksi mulai awal sampai akhir. Seperti yang telah di sampaikan oleh  Charles T. Horngren (1993:75) dalam bukunya yang berjudul "Introduction To Management Accounting", menjelaskan bahwa biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Direct Material ( Bahan Baku Langsung) Biaya bahan baku langsung adalah Semua biaya bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yang sederhana dan ekonomis.
  2. Direct Labour (Tenaga kerja langsung) Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.
  3. Factory Overhead (Overhead pabrik). Biaya overhead pabrik adalah biaya yang terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.  Elemen-elemen dari biaya Factory Overhead atau biasa di sebut dengan Overhead pabrik, terdiri dari beberapa biaya seperti : 
  • Biaya bahan baku tidak langsung 
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung 
  • Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap 
  • Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
  • Biaya listrik dan air pabrik 
  • Biaya asuransi pabrik Operasi lain-lain
Unsur - Unsru biaya di atas memiliki kaitan langsung dalam kelancaran produksi suatu item yang sudah umum digunakan dalam kegiatan produksi oleh perusahaan-perusahaan baik perusahaan menengah kebawah maupun perusahaan menengah keatas. Dengan mengetahui unsur-unsur biaya produksi tersebut, kita dapat menganalisis laba rugi dalam proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan secara efektif dan efisien.

Tujuan Penentuan Biaya Produksi



Pada dasarnya tujuan penentuan production cost adalah untuk memaksimalkan laba perusahaan, yaitu menghasilkan pendapatan dan membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan. Adapun beberapa tujuan penentuan biaya produksi adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan dan Penentapan Biaya Produksi

Perencanaan biaya produksi merupakan salah satu hal wajib dilakukan oleh pengusaha saat akan melakukan produksi. Sangat penting bagi setiap perusahaan untuk menetapkan production cost secara tepat. 

Hal tersebut dipperuntukan agar dapat diketahui besaran biaya yang diperlukan dalam proses produksi dari awal sampai akhir. Perencanaan dan penetapan biaya produksi dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat semua bukti transaksi terkait pengeluaran biaya.

Melalui pengumpulan bukti transaksi, pencatatan, dan penentuan atas terjadinya transaksi dengan baik akan menghasilkan penetapan biaya produksi yang tepat. Dengan harapan tidak akan pernah terjadi kekurangan biaya yang di keluarkan dalam proses produksi di awal maupun di akhir produksi hingga sampai produk tersalurkan ke tangan konsumen. Oleh karena itu biaya produksi di rancang se efisien dan se efektif mungkin.

2. Kontrol Operasional Biaya

Pengumpulan semua bukti transaski, pencatatan, dan penentuan biaya produksi yang efektif dan efisien akan menciptakan kemudahan dalam kontrol, pengawasan, atau pengendalian biaya yang di gunakan dalam proses produksi. Dengan begitu, tidak akan terjadi pembengkakan dalam penggunaan biaya. dan kontrol operasional biaya ini dapat mengevaluasi penggunaan biaya agar lebih efisien dan efektif.

3. Alat Bantu dalam Pengambilan Keputusan

Penting bagi akuntan merekap seluruh cash flow atau keuangan baik itu biaya produksi maupun pendapatan yang kemudian dapat digunakan sebagai evaluasi dan pengambilan keputusan. Penetapan biaya produksi yang jelas akan mempermudah pengusaha dalam mengambil Win Win Solution dalam bisnisnya.  Penentuan production cost atau biaya produksi juga sangat membantu suatu perusahaan untuk mengambil keputusan jangka pendek, diantaranya;
  • Pembelian bahan baku produksi
  • Pembelian alat produksi
  • Penentuan harga jual barang jadi
  • Penentuan upah tenaga kerja
  • dan lain sebagainya.

Jenis - Jenis Biaya Produksi



Berdasarkan definisi dan penjelasan - penjelasan tentang biaya produksi diatas, secara spesifik, biaya produksi terbagi menjadi beberapa bagian. Jenis - jenis biaya produksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Baiay tetap atau fixed cost adalah biaya yang besarannya tidak tergantung pada banyak sedikitnya hasil produksi (output). Atau biaya variabel merupakan biaya yang timbul karena adanya penggunaan faktor produksi tetap yang besaran biayanya tidak tergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan (output). Biaya tetap ini sangat dipengaruhi oleh waktu, dimana biaya tetap digunakan untuk periode produksi yang panjang (tidak habis dalam satu kali produksi).

Biaya tetap juga memiliki hubungan positif dengan faktor produksi tetap. Faktor produksi tetap adalah input atau faktor produksi yang tidak berubah jumlahnya dalam satu kali proses produksi. Contoh biaya tetap seperti biaya tetap seperti biaya modal, biaya gedung, biaya alat produksi, biaya pajak tahunan, dan lain sebagainya.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya Variabel atau Variable Cost adalah biaya yang besarannya tergantung pada banyak sedikitnya hasil produksi (output). Atau biaya variabel merupakan biaya yang timbul karena adanya penggunaan faktor produksi variabel yang besaran biayanya bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan (output). Biaya variabel disebut juga sebagai biaya yang berubah sebagai respon terhadap perubahan dalam tingkat keluaran yang diproduksi perusahaan.

Biaya variabel juga memiliki hubungan positif dengan faktor produksi variabel. Faktor produksi variabel adalah input atau faktor produksi yang berubah-ubah dalam satu kali proses produksi. Contoh biaya variabel seperti biaya biaya bahan baku, bahan tambahan lain yang habis dalam satu kali produksi.

3. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost)

Biaya total tetap atau total fixed cost adalah keseluruhan total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh input atau faktor - faktor produksi tetap yang besarannya tidak berubah dalam jangka pendek. Atau biaya total tetap dapat diartikan sebagai keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi atau input yang tidak dapat diubah jumlahnnya dalam jangka pendek

Biaya ini mewakili biaya-biaya untuk faktor-faktor produksi tetap. Biaya ini hanya mempunyai arti dalam jangka pendek, dimana faktor-faktor produksi yang dipergunakan merupakan faktor aproduksi tetap. Jumlah biaya ini tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.

4. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost)

Kurva Total Variable Cost

Biaya ini mewakili jumlah biaya-biaya untuk faktor-faktor produksi variabel. Biaya ini dapat berbentuk uang tunai, barang atau nilai uang jasa dan kerja yang sesungguhnya tidak dibayarkan. Besar biaya variabel total ditentukan oleh fungsi produksi atau oleh produk total dari proses produksi yang bersangkutan.

Ditinjau dari sumbu horisontal, kurva biaya variabel total mula-mula cekung dan setelah melewati titik balik B’, lalu berubah menjadi cembung. Hal ini disebabkan secara secara hipotetis produksi mula-mula berlangsung dengan kenaikan hasil bertambah, tetapi setelah titik balik mengalami kenaikan hasil berkurang. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa makin banyak jumlah produk yang dihasilkan, biaya variabel total menjadi semakin besar.

5. Biaya Total (Total Cost)

Biaya total merupakan penjumlahan biaya tetap total dengan biaya variabel total. Hubungan antara jumlah produksi dengan biaya total dapat dijelaskan pada gambar  39. Tanpa memperhatikan apakah produksi berlangsung dengan kenaikan hasil bertambah atau berkurang, secara umum dapat dikatakan, bahwa semakin banyak produk yang dihasilkan semakin besar biaya total yang digunakan.

Kegunaan biaya total ini adalah untuk menentukan pendapatan dari suatu usaha. Apabila diperhatikan secara detail kurva Biaya Total (total cost) dicirikan pada saat produksi antara 0 – Y1, kurva biaya total meningkat dengan tambahan biaya yang semakin menurun, selanjutnya dengan meningkatnya produksi akan (setelah Y1) akan menyebabkan kenaikan biaya total dengan kenaikan biaya yang semakin menurun. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara kurva biaya dengan kurva produksi yang mengikuti berlakunya Law of Diminishing Return.

Kurva TFC, TVC dan TC

Rumus Biaya Total (Total Cost)

Secara matematis biaya total dapat dirumuskan seperti di bawah ini

TC = TFC + TCV

Dimana :
TC   : Total Cost
TFC : Total Fixed Cost
TVC : Total Variable Cost

6. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost)

Pengertian biaya tetap rata-rata adalah pembagian antara biaya tetap total dengan jumlah produk yang dihasilkan  pada tiap tingkat produksi. Secara grafik disajikan pada gambar di bawah ini.

Kurva Biaya Tetap Rata-rata

Semakin banyak produk yang dihasilkan, makin rendah biaya tetap rata-rata yang dikeluarkan, akan tetapi tidak pernah sampai nol ataupun negative.Kurva Biaya tetap rata-rata turun dari kiri atas ke akanan bawah semakin mengecil biayanya akan tetapi tidak akan nol atau negative. Hal ini disebabkan dalam jangka pendek, sebuah perusahaan selalu menggunakan factor produksi tetap, sehingga jumlah rata-ratanya akan semakin kecil dengan semakin bertambahnya ju mlah produksi dan tidak akan sama dengan nol.

Rumus Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost)

Secara matematis Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) dapat dituliskan seperti di bawah ini :

AFC = TFC / Q

Dimana:
AFC : Average Fixed Cost
TFC    : Total Fixed Cost
Q      : Quantity (Jumlah Produk)

7. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost)

Pengertian Biaya variabel rata-rata adalah hasil bagi antara biaya variabel total dengan jumlah produk yang dihasilkan. Apabila produk yang dihasilkan sebesar Y satuan, menggunakan faktor produksi sebesar X dan harga faktor produksi variabel Px, maka besarnya biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost) adalah :

X.Px/Y atau X/Y.Px = (1 / produk rata - rata).Px = Px/AP


Hal ini menjelaskan bahwa pergerakan kurva biaya variabel rata-rata mengikuti pergerakan kurva produk rata-rata. Apabila produk rata-rata naik, maka kurva biaya variabel rata-rata menurun, begitu sebaliknya pada saat kurva produk rata-rata turun maka kurva biaya variable rata-rata naik. Pada saat produk rata-rata mencapai titik maksimum C, maka biaya rata-rata mencapai minimum.

Kurva Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost)

Produk rata-rata mencapai maksimum saat menggunakan factor produksi sebesar X1 dan memperoleh produksi sebesar Y1 dan memperoleh produk rata-rata sebesar AP1. Secara detail disajikan pada gambar di bawah ini. Kurva biaya variable rata-rata menyerupai huruf U, yang semula turun dengan kenaikan produksi, mencapai titik minimum dan selanjutnya akan naik dengan meningkatnya produksi.

Rumus Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost)

Secara matematis Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost) dapat dituliskan kedalam rumus seperti di bawah ini:

AVC = TVC / Q

Diman:
AVC  : Average Variable Cost
TVC  : Total Variable Cost
Q       : Quantity (Jumlah Produk)

8. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost)

Pengertian  Biaya total rata-rata adalah hasil bagi biaya total dengan jumlah produk, atau dapat juga dimaksudkan penjumlahan biaya tetap rata-rata dengan biaya variabel rata-rata. Secara matematis disimbolkan AC = AFC + AVC atau Average Cost merupakan penjumlahan antara Average Fixed Cost dan Average Variable Cost. Hubungan antara biaya total rata-rata dengan jumlah produk dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Kurva Biaya Total rata-rata (Average Cost)

Gambar diatas menjelaskan bahwa kurva biaya total rata-rata (Average Cost = AC) berada diatas biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost = AVC). Hal ini disebabkan karena biaya total rata-rata di tiap tingkat produksi lebih besar daripada biaya variabel rata-rata, dikarenakan adanya tambahan biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost = AFC).

Bentuk kurva AC sama dengan AVC, hanya saja titik minimum M pada kurva biaya total rata-rata terletak disebelah kanan titik minimum kurva biaya variabel rata-rata C. Hal ini disebabkan, sampai suatu jarak tertentu setelah titik minimum kurva AVC, kenaikan AVC masih lebih kecil dari pada penurunan AFC hingga AC masih terus turun sampai AC mencapai titik minimumnya. Selanjutnya kurva biaya total rata-rata mulai naik, apabila kenaikan AC sudah lebih besar dari penurunan AFC. 

Rumus Biaya Total Rata-Rata (Average Cost)

Secara matematis Biaya Total Rata-Rata (Average Cost) dapat dituliskan kedalam rumus seperti dibawah ini :

AC = TC/Q atau AC = AFC + AVC

Dimana
AC    : Average Cost
TVC  : Total Variable Cost
Q       : Quantity (Jumlah Produk)
AFC : Average Fixed Cost
AVC  : Average Variable Cost

9. Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Pengertian Biaya marjinal adalah tambahan biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk mendapatkan tambahan satu satuan produk pada suatu tingkat produksi tertentu.  Tambahan biaya dirumuskan DX . Px, sedangkan tambahan produk dirumuskan DY. Jadi biaya marjinal dirumuskan  :



Dengan anggapan Px konstan, maka pergerakan kurva biaya marjinal (marginal cost) mengikuti pergerakan kurva produk marjinal. Apabila produk marjinal naik maka biaya marjinal turun. Kemudian apabila produk marjinal mencapai maksimum maka biaya marjinal mencapai minimum dan akhirnya apabila kurva produk marjinal turun maka biaya marjinal naik.

Pergerakan kurva biaya marjinal disajikan pada gambar  di bawah ini. Gambar tersebut menjelaskan bahwa kurva biaya total rata-rata (Average Cost = AC) berada diatas biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost = AVC). Hal ini disebabkan karena biaya total rata-rata di tiap tingkat produksi lebih besar daripada biaya variabel rata-rata, dikarenakan adanya tambahan biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost = AFC).
Kurva Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Titik minimum M pada kurva biaya total rata-rata terletak disebelah kanan titik minimum kurva biaya variabel rata-rata C, sebab sampai suatu jarak tertentu setelah titik minimum kurva AVC, kenaikan AVC masih lebih kecil dari pada penurunan AFC hingga AC masih terus turun sampai AC mencapai titik minimumnya. Kurva biaya total rata-rata baru mulai naik, apabila kenaikan AC sudah lebih besar dari penurunan AFC.

Rumus Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Secara matematis Biaya Marjinal (Marginal Cost) dapat dituliskan kedalam rumus seperti di bawah ini:

MC = ΔTC / ΔQ  atau MC = T'

Dimana
MC   : Marginal Cost
ΔTC : Biaya Rata - Rata Total
ΔQ    : Produk Rata  - Rata

Hubungan Biaya Tetap, Variabel, Total Rata-Rata, dan Biaya Marjinal

Kurva Hubungan antara MC, AVC, AFC dan AC

Perhatikan letak titik minimum kurva MC, AVC dan AC. Titik minimum B dari kurva MC terletak pada ordinat yang lebih rendah daripada titik A dari AVC. Titik minimum AVC lebih rendah dari titik minimum AC pada titik M. Kurva MC melewati titik minimum AVC dikarenakan pada titik tersebut besarnya produk marjinal sama dengan produk rata-rata sehingga MC sama dengan AVC.

Apabila biaya total rata-rata turun, bi  aya marjinal akan lebih kecil daripada biaya total rata-rata, dan jika biaya total rata-rata naik maka biaya marjinal akan menjadi lebih besar daripada biaya total rata-rata. Oleh sebab itu kurva biaya marijinal (MC) akan memotong kurva biaya total rata-rata (AC) pada titik minimumnya.

Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Pengertian Biaya Produksi, Teori, Jenis, Kurva, Rumus, dan Contoh Biaya Produksi yang kami rangkum dari buku bacaan pribadi kami dan dapat anda jadikan sebagai bahan makalah biaya produksi. Mohon maaf bila ada kesalahan dan semoga bermanfaat.

Contoh Dan Rumus Biaya Produksi

Berikut adalah contoh biaya produksi beserta contohnya yang kami sajikan untuk mempermudah kamu dalam memahami bagaimana cara menghitung biaya produksi. Contoh di bawah ini adalah contoh biaya produksi untuk kegiatan produksi tempe dengan jumlah dan harga yang di asumsikan.

Produksi Tempe Satuan Jmlh Hrga Total Hrga Rumus
Produk Tempe Potong 130 8000 1040000 Jmlh * Hrga
Jenis Biaya
Biaya Tetap (FC)
1. Sewa Gedung Unit / Prdksi 1 15000 25000
2. Drum Unit / Prdksi 2 350 700
3. Meja 2x1 M Unit / Prdksi 1 300 300
4. Ember Unit / Prdksi 5 100 500
5. Listrik KWH/Prdksi 1 1000 1000
Biaya Total Tetap (TFC) Prdksi 1 27500 Jmlh Hrga FC
Biaya Tetap Rata - Rata (AFC) Produk 1 211,5 TFC / Jmlh Prduk
Biaya Variabel (VC)
1. Bahan baku kedelai Kg 50 9000 450000
2. Ragi gram 50 1500 75000
Biaya Total Variabel (TVC) Prdksi 1 525000 Jmlh Hrga VC
Biaya Variabel Rata - Rata (AVC) Prduk 4038,4 TVC / Jmlh Prdk
Biaya Total (TC) 552500 TFC + TVC
Biaya Rata - Rata (AC) 4250 TC / Jmlh Prdk

Catatan :
Perhitungan diatas tidak memasukkan Biaya Marginal (Marginal Cost). Hal tersebut dikarenakan MC membutuhkan tingkat produksi dan tingkat penggunaan faktor produksi yang berbeda.

Contoh Soal Biaya Produksi

Berikut saya juga akan memberi beberapa soal terkait dengan biaya produksi untuk kamu, untuk mengetahui apakah kamu bener - bener faham tentang biaya produksi atau tidak. Silahkan berikan jawaban anda di kolom komentar.

1. Bagaimana hubungan antara biaya variabel dengan faktor produksi variabel ?
2. Sebelum menentukan biaya rata - rata, biaya apa yang harus ditentukan terlebih dahulu ?
3. Berikut ini hal-hal yang dianggap benar berkaitan dengan biaya produksi, kecuali …
a. Kurva average fixed cost (AFC) berbentuk horizontal
b. Kurva marginal cost (MC) memotong kurva average cost (AC) di titik minimum.
c. Kurva avarage cost (AC) berada di atas kurva average variabel cost (AVC)
d. AC = AFC + AVC
e. Kurva variable cost (VC) naik dari kiri bawah ke kanan atas dimulai dari titik origin.


SUMBER REFRENSI
  • Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jakarta: CSS.
  • Farissi, Analisis Biaya Produksi PT Medco Etanol. https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/646/jbptunikompp-gdl-farissifri-32267-13-jurnalf-i.pdf . Diakses pada 4 September 2019. 
  • Dian. Unsur - Unsur Biaya . https://www.kompasiana.com/dhanatsr/56406be1727a61d606048be2/pengertian-unsur-dan-tujuan-biaya-produksi?page=all. Diakses 4 September 2019.
  • Charles T. Horngren (1993:75) Introduction To Management Accounting. Englewood Cliff New Jersey.
Seorang Ayah, Blogger, Guru, dan Juga Temen yang asyik untuk diajakin ngopi

3 komentar

  1. Ga mudeng masihan kak
    1. Silahkan baca beberapa kali
  2. Kak . .tolong tambahin contoh soalnya. . Lumayan membantuk untuk adek adek praktikan. But, please tambah variasinya lagi ya. . .thnks for share